Setiap
sholat jamaah, disana mesti ada seorang wali Allah, yang dengannya
Allah memberikan
syafaat kepada yang lain. Sholat dengan berjamaah adalah
sesuatu
yang sangat penting). Orang yang
ingin masuk dalam Hadlirat
Ilahy harus
senantiasa menjaga sholatnya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, seorang laki-
laki buta datang kepada
Rasul. Ia minta keringanan untuk bisa sholat sendiri
di
rumah, karena tidak ada
yang menuntun ke masjid. Ditanya
oleh Rasul, Apakah
kamu mendengar adzan?". "Ya", jawab orang itu. "Berarti kamu tetap wajib ikut
jamaah".
Ulama terdahulu menganggap bahwa ketinggalan sholat jamaah berarti
musibah. Pernah diceritakan, salah seorang shahabat
menjenguk kebunnya yang
jauh. Ia baru pulang sore hari dan ternyata
jamaah sholat Ashar telah selesai. Ia
sangat menyesal
dan menangis. Kontan ia sedekahkan kebunnya sebagai ganti dari
ketinggalannya
dalam berjamaah. Begitu pula yang terjadi
dengan putra Umar.
Abdullah ibn Umar ra pernah tertinggal jamaah Isya. Maka, ia lakukan sholat
sampai pagi,
sebagai ganti dari ketertinggalannya
dalam jamaah Isya.
Ubaidillah
ibn Amer Al-Qowariry berkata,
"Saya tidak pernah lepas sholat berjamaah. Suatu ketika, datang tamu,
sehingga aku lupa pergi jamaah Isya di masjid. Aku keluar keliling kota untuk
mencari
masjid, ternyata semuanya telah tutup. Maka, aku pulang dan melakukan
sholat
Isya sendiri sampai 27 kali sebagai ganti atas ketertinggalanku. Setelah itu,
dalam tidur aku bermimpi menunggang kuda bersama orang banyak. Namun, aku
selalu tertinggal; tidak bisa menyusul mereka. Salah satu diantaranya menoleh,
'Kamu tidak akan mampu menyusul kami'. 'Mengapa demikian',
tanyaku. 'Sebab,
kami melakukan
sholat Isya berjamaah, sedang engkau
tidak'".
Ulama salaf melakukan takziyah
dan menampakkan kesusahan
seakan
ditinggal mati keluarganya, bila salah satu dari mereka tertinggal jamaah sholat.
Tidak hanya seluruh rakaat sholat. Ketinggalan satu rakaat saja, mereka sudah
bertakziyah
sampai tujuh hari. Dan melakukan takziyah tiga hari, bila ketinggalan
takbirotul
ihram bersama imam.
Mengapa kita sampai ketinggalan --bahkan malas-- sholat berjamaah?
Mungkin karena dosa-dosa dan kemaksiatan
yang kita lakukan. Para ulama
menyatakan, seseorang tidak akan tertinggal
jamaah kecuali disebabkan dosa-dosa
yang telah ia lakukan.
"Seseorang tidak akan tertinggal jamaah sholat, kecuali
karena --pengaruh--
dosa-dosa
yang dilakukan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar