Kamis, 06 Februari 2014

Arab Saudi pun menjadi Negara Arab paling Terpengaruh oleh Virus HIV

Arab Saudi pun menjadi Negara Arab paling Terpengaruh oleh Virus HIV

4arabArab Saudi menjadi negara Arab paling terpengaruh oleh virus HIV meskipun merupakan negara terbesar di dunia Arab.  Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Kesehatan pada Hari AIDS Dunia, mengatakan bahwa 18.762 kasus telah ditemukan di Arab Saudi sejak tahun 1984 sampai akhir 2012, yang meliputi 5.348 warga Saudi dan 13.414 orang asing.
“Ada penurunan yang signifikan dari 6,1 persen pada kasus AIDS di antara Saudi dibandingkan dengan tahun 2011 dan 1,8 persen dibanding 2010,” menurut laporan tersebut.
Otoritas kesehatan telah melakukan pemeriksaan kesehatan wajib selama perpanjangan ijin tinggal expatriat dan sebelum penerbitan izin baru bagi pekerja.
Tahun lalu, ditemukan sekitar 1.233 kasus baru terinfeksi virus, termasuk 431 warga Saudi dan 802 orang asing. Ada rasio AIDS lima berbanding satu antara pria dan wanita Saudi.  Sekitar 74 persen pasien HIV adalah antara usia 15 dan 49.
Laporan itu mengatakan bahwa 96 persen orang positif HIV melalui hubungan seksual, 2,5 persen melalui suntikan dan 1,5 persen karena infeksi selama kehamilan.
Sanaa Felimban, ketua Asosiasi Charity Saudi untuk penderita AIDS ( SACA ), mengatakan kepada Arab News : “Tidak ada yang hanya boleh berasumsi bahwa virus tidak akan mempengaruhi mereka. Lebih dari 600 perempuan Saudi yang terinfeksi AIDS pasca – pernikahan.  Sekitar 80 persen perempuan Saudi terinfeksi penyakit dari suami mereka. Mayoritas pasien wanita menemukan bahwa mereka terinfeksi hanya setelah memiliki beberapa anak-anak.”
Felimban mengatakan perempuan harus melakukan test AIDS sebelum mereka hamil dan bahkan selama beberapa bulan pertama kehamilan.
Ziad Memish, wakil menteri Kesehatan, mengatakan: “Kementerian memperluas unit mobile untuk diagnosis HIV dan konseling terkait AIDS.” Ekspatriat yang didiagnosis dengan HIV/AIDS akan dikarantina sebelum dideportasi.
Shihab Kottukad, seorang pekerja sosial India, mengatakan: “Banyak ekspatriat yang terjangkit virus enggan kembali ke rumah karena takut stigma. Bahkan banyak orang hanya menahan diri dari mendapatkan diuji sama sekali karena diskriminasi sosia.”  Virus HIV telah merenggut lebih dari 36 juta orang sejak ditemukannya virus lebih dari 20 tahun yang lalu.
Beginilah kondisi negeri yang selama ini dianggap sebagai negeri kaum muslimin, namun memiliki persoalan serupa dengan penyebaran HIV/AIDS dengan negeri-negeri lain. Banyak para wanita yang menjadi korban HIV karena perilaku seks bebas dari suami-suami mereka.   Apalagi solusi yang banyak diprogramkan oleh pemerintah tidak menyentuh akar permasalahan, yaitu menutup semua peluang terjadinya seks bebas dikalangan masyarakat yaitu dengan menutup tempat-tempat prostitusi  dan sanksi yang tegas bagi pelaku seks bebas seperti yang telah diatur dalam syariah Islam (tomykhan/detikislam.com).
Sumber: arabnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar