بسم الله الرحمن الرحيم
Menjadi murid itu gampang tinggal talqin dan mengamalkan Amaliah tapi itu baru jadi murid belum menjadi murid jadi, talqin dzikir itu adalah pintu kewalian makanya Abah Anom disebut Pencetak wali karena beliau itu Rajanya wali.
Setiap murid itu akan di uji dengan ujian yang beragam sehingga dengan ujian tersebut murid akan menjauh atau tetap mendekat kepada guru mursyidnya yang hakikaknya Kepada Allah SWT karena segala ujian itu tujuannya untuk mengenalkan dan mendekatkan kepada Nya.
Abah Aos diuji dengan kemiskinan luar biasa yang hanya sampai masak batu agar anak anaknya tenang karena di bilang sedang masak padahal tidak ada yang bisa di masak, kemudian dijauhkan dari istri nya selama 11 tahun 11 bulan. Tak hanya itu fitnah juga luar biasa setelah Abah Anom tiada juga tak kalah sehingga beliau harus Hijrah dari Suryalaya ke Sirnarasa.
Beliau diusir karena dianggap mengaku mursyid penerus Abah Anom yang sejatinya itu kesaksian pengakuan dari para muridnya diantara nya kesaksian dari wakil talqin Abah Anom yakni KH Soleh Hujatul Arifin adalah yang mengakui kemursyidan Abah Aos sehingga beliau diangkat menjadi wakil talqin yang pertama Abah.
Sementara Almarhum Presiden Soeharto adalah Ikhwan TQN Suryalaya sejak 1970 M.
Pada saat Presiden Soeharto memasuki usia tuanya sehingga dengan berkah dan karomah Abah Anom ra membuat Presiden Soeharto di masa tuanya semakin dekat dengan kalangan Islam dan menyuburkan perkembangan Thoriqoh di Indonesia. Dan pihak Asing (Anti Islam) pun ketakutan akan 'Kebangkitan Islam dan Thoriqoh' di Indonesia sehingga mengkudeta Presiden Soeharto.
Berikut pernyataan dari salah satu anak HMS (Haji Muhammad Soeharto) :
Saya pernah bertanya pada HMS kenapa HMS mengambil inisiatif untuk Membubarkan PKI padahal Bung Karno tetap Bertahan tidak Mau Membubarkan PKI ?
Ini jawaban HMS :
Sebagai Bawahan ayah wajib melindungi Harga Diri bung Karno karena Kapasitas nya sebagai pemimpin besar dan juga di akui sebagai pemimpin besar dunia, bung Karno sudah mengucapkan pemikirannya kepada dunia tentang menyatukan Nasionalisme, Agama, dan Komunisme melalui sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Bung Karno menyebut Gagasannya itu
"to build a new world".
Setelah melontarkan di Forum Internasional, bagaimana mungkin kemudian Bung Karno mau membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI)?
"Jadi Ayah berpikir biarlah Ayah yang membubarkan PKI yang semakin merajalela saat itu"
"Kadang kala Bawahan Harus mengerti keteguhan seorang pemimpin, karena saat itu jika sampai bung Karno membubarkan PKI dan menjilat ludah sendiri maka akan di cap Apa negara kita ini di mata internasional...
Ayah mengambil inisiatif karena ayah juga sudah menyadari Risikonya"
Tidak masalah ayah disalahkan kelak, namun pasti suatu hari anak cucu bangsa ini akan mengerti dengan sendirinya Apa arti kebenaran dan kesalahan di masa-masa perjuangan"...
Begitu juga fitnah terhadap Gusdur kebenaran hanya sejarah yang akan membuktikan.
Pertama, kenapa harus sejarah yang membuktikan? Semua sudah tahu bahwa pengadilan memutuskan bahwa GUSDUR TERBUKTI TIDAK BERSALAH akan tetapi itu tidak menghilangkan celah tuduhan prasangka buruk terhadap Gusdur atau terhadap pengadilan.
Ternyata walaupun pengadilan telah memvonis bahwa Gusdur terbukti tidak bersalah akan tetapi pengadilan tidak mengungkapkan siapa yang bersalah. Idealnya jika ada pihak yang difitnah berarti ada pihak yang membuat fitnah. Nah... Pengadilan hanya memvonis Gusdur terbukti tidak bersalah tetapi tidak memvonis siapa yang bersalah.
Kedua, kenapa harus sejarah yang membuktikan? Karena pembuktian sejarah mampu mengungkap konspirasi, persekongkolan jahat dan pengkhianatan terhadap Presiden RI yang sah yang berarti juga pengkhianatan terhadap negara. Dan pengungkapan persekongkolan jahat ini tidak terungkap berkat pembuktian pengadilan melainkan oleh pembuktian sejarah.
Ketiga, kenapa harus sejarah yang membuktikan? Kita tahu keputusan pengadilan tidak membuat terungkapnya sebuah konspirasi dan persekongkolan jahat di balik kasus yang menimpa Gusdur tersebut. Sehingga walaupun Gusdur dibebaskan dari segala tuduhan dan terbukti tidak bersalah mereka yang oleh Gusdur digelari "Preman-preman" tetap merasa menang karena berhasil mencapai tujuan yaitu menumbangkan Gusdur dari kursi Kepresidenan.
Ada baiknya memahami penjelasan berikut adalah pandangan dari KH Ali Asyiq Masruri ...."Murid Jadi itu Murid yang Tahan Banting Tahan Uji. Kuat di Hina. Kalau sudah kuat di Hina "Jadi"....Hinaan itu Darojat...."Sabda Pangersa Abah Anom RaQs "Murid Suryalaya kalau mau di angkat Derajatnya di Hina dulu. Kalau Kuat Jadi Kalau Tidak Kuat Gugur."
Wakil Talqin Pangersa Guru Agung Abah Aos RaQs
KH.Ali Asyiq Masruri
(Wakil Talqin Abah Aos dari Bekasi)
Guru Pembina Madrosah Futuhul Arifin Manaqib FA21 28 - 02 - 2020
Sumber :
Para Ikhwan TQN Ma'had Suryalaya
#SuhartoDiFitnahPKIdanUlahOnumDisekitarnya_MundurJadiPresiden_waliKe10TanahJawa
#GusurDifitnahKasusBulog_MundurJadiPresiden_waliyulloh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar