Sabtu, 12 Februari 2022

AMALAN BARANG HILANG BISA KEMBALI

بسم الله الرحمن الرحيم

(Karomah kyai ma'shum ahmad lasem)

Jika kehilangan barang lekaslah membaca amalan dari mbah ma'shum ahmad yang insyaa Allah mujarab,
Sudah banyak orang yang membuktikannya.

Buktikan sendri keajaiban dalam hidupmu setelah mengamalkan amalan dari beliau.

Barang yang hilang entah sekian lama sekian bulan atas izin Allah SWT tiba2 kembali.

Dengan membaca penggalan ayat dari surat ad'dhuha.

"WA WAJADAKA DHOOOLAN FA HADAA."

(Dan dia mendapatimu seseorang yg bingung lalu DIA memberikan petunjuk).

Lebih baiknya kirim Faatihah dulu kepada Kyai Ma'shum Ahmad Lasem ar.

Ayat tersebut dibaca 8x.

Dengan membaca surah ayat tsb insyaa Allah barang kita yg hilang akan kembali, setidaknya Allah SWT akan mengganti barang yang sesuai persis dengan barang yang hilang.

ucapakan QOBILTU sebelum mengamalkannya.

Wallahua'lam bi shawaab

SEMOGA BERMANFAAT..

DOA FUTUH DARI MALAIKAT JIBRIL AS

Menurut Al-Hafizh Ibnul Jauzi, kebodohan itu dapat dilihat dari dua macam indikasi : Pertama, indikasi wajah. Kedua, indikasi keadaan dan perbuatan.

Salah satu indikasi wajah yang menjadi ciri khas untuk mengetahui kualitas akal seseorang adalah dari jenggotnya.

"SEMAKIN PANJANG SEMAKIN BDOH", mungkin ucapan ini tidaklah berlebihan bila kita tujukan kepada mereka yang gagal paham dalam memaknai mafhum jenggot.

Simplenya begini. Dalam bahasa nahwu, kalau kita mau terjemahkan kalimat "Jenggot yang panjang" kedalam bahasa arab, minimal kita bisa memakai dua kategori siyaq :

[Pertama]. AL-LIHYAH ATH-THOWILAH (اللِّحْيَةُ الطَّوِيْلَةُ), terdiri dari maushuf dan sifat atau man'ut dan na'at, dengan mengikuti susunan asal bahasa arab.
[Kedua]. THOWIL AL-LIHYAH (طَوِيْلُ اللِّحْيَةِ), dengan menyandarkan sifat/na'at kepada maushuf/man'ut. 

Yang ingin saya kritisi disini bukanlah dzat jenggotnya, tapi hanya ukuran panjangnya. Artinya, saya hanya mengomentari sifat/na'at dari jenggot itu sendiri, bukan mengkritisi maushuf/man'ut nya.

Jadi, sebelum kalian membaca postingan ini lebih lanjut, saya harap kalian lebih dulu memahami kata-kata saya diatas. Yang saya kritik bukanlah jenggotnya (maushuf/man'ut), tapi hanya ukuran panjangnya (sifat/na'at) saja. 
___
BUKAN MITOS, SEMAKIN PANJANG JENGGOT SEMAKIN BDOH.

Al-Hafizh Ibnul Jauzi mengatakan :

و من العلامات التى لا تخطئ طولُ اللحية ، فإن صاحبها لا يخلو من الحمق 
"Sebagian dari tanda kebodohan yang jarang tersalah ialah PANJANG JENGGOT, maka pemiliknya dapat dipastikan tidak sunyi dari kebodohan".

و قد روى أنه مكتوب فى التوراة ؛ إن اللحية مخرجها من الدماغ ، فمن أفرط عليه طولها قل دماغه ، و من قل دماغه قل عقله ، و من قل عقله كان أحمق 
Telah diriwayatkan bahwa telah tertulis didalam kitab Taurat : "Sesungguhnya jenggot merupakan indikator bagi otak. Barangsiapa berlebihan memanjangkan jenggot, niscaya dangkallah otaknya. Barangsiapa yang dangkal otaknya, pastilah kurang akalnya. Dan barangsiapa yang kurang akalnya, pastilah ia dungu".

قال بعض الحكماء ؛ الحمق سماد اللحية ، فمن طالت لحيته كثر حمقه
Telah berkata sebagian ulama ahli hikmah : "Kedunguan itu biangnya dari jenggot. Orang yang makin panjang jenggotnya, niscaya makin dominan dungunya".

و قال معاوية لرجل عتب عليه ؛ كفانا فى الشهادة عليك فى حماقتك و سخافة عقلك ، و ما نراه من طول لحيتك 
Muawiyah pernah berkata kepada seorang laki-laki : "Cukuplah bagi kami mengetahui kebodohanmu dan keburukan akalmu dari apa yang kami lihat melalui panjangnya jenggotmu".

و قال عبد المالك بن مروان ؛ من طالت لحيته فهو كوسج فى عقله 
Berkata Abdul Malik bin Marwan (tabi'in) : "Barangsiapa yang panjang jenggotnya, berarti dia pendek akalnya".

و قال غيره ؛ من قصرت قامته و صغرت هامته و طالت لحيته فحقيقا على المسلمين أن يعزوه فى عقله
Berkata ulama lain : "Barangsiapa pendek perawakannya, kecil kepalanya, dan panjang jenggotnya, maka itu petunjuk nyata bagi kaum muslimin atas kualitas akalnya".

و قال أصحاب الفراسة ؛ إذا كان الرجل طويل القامة و اللحية ، فاحكم عليه بالحمق ، و إذا انضاف إلى ذالك أن يكون رأسه صغيرا فلا تشك فيه 
Para ulama ahli firasat menyatakan : "Apabila ada lelaki berbadan jangkung dan berjenggot panjang, berarti dia itu orang bodoh. Dan apabila itu semua terkumpul pada lelaki yang kepalanya kecil, maka jangan ragukan lagi atas kebodohannya".

و قال بعض الحكماء ؛ موضع العقل الدماغ ، و طريق الروح الأنف ، و موضع الرعونة طويل اللحية
Sebagian ahli hikmah mengatakan : "Tempatnya akal adalah otak, dan jalannya ruh adalah hidung, sementara tempat kedunguan ialah panjangnya jenggot".

 و عن سعد بن منصور أنه قال ؛ قلت لابن إدريس ؛ أرأيت سلام بن أبى حفصة ؟؟؟ قال ؛ نعم ، رأيته طويل اللحيه و كان أحمق 
Dari Sa'ad bin Manshur (tabi'in) : Aku pernah bertanya kepada Ibnu Idris : "Apa kamu melihat Salam bin Abi Hafshoh ???". Ia menjawab : "Ya, aku lihat dia jenggotnya panjang, dan dia orang dungu".

و عن ابن سيرين أنه قال ؛ إذا رأيت الرجل طويل اللحية ، فاعلم ذالك فى عقله 
Dari Ibnu Sirin (tabi'in) berkata : "Jika kamu melihat lelaki jenggotnya panjang, maka ketahuilah bahwa itu gambaran (pendeknya) akalnya".

قال زياد ابن أبيه ؛ ما زادت لحية رجل على قبضته ، إلا كان ما زاد فيها نقصا من عقله 
Berkata Ziyad : "Tidaklah jenggot itu melebihi seukuran genggaman tangan, kecuali lebihannya itu menunjukkan kurangnya akalnya".

Sebagian penyair bersenandung :

إِذَا عَرِضَتْ لِلْفَتَى لِحْيَةٌ وَ طَالَتْ فَصَارَتْ إِلَى سُرَّتِهْ 
فَنُقْصَانُ عَقْلِ الْفَتَى عِنْدَنَا بِمِقْدَارِ مَا زَادَ فِى لِحْيَتِهْ 
# Apabila seseorang mempunyai jenggot membentang dan panjang sampai ke pusarnya, # Maka menurut kami, berkuranglah akalnya sekedar panjang jenggotnya itu.

📖 : [AKHBARUL HAMQA WAL MUGHAFFILIN, Al-Hafizh Ibnul Jauzi, Hal.30 sd 33 dengan keringkasan]

Note : Informasi serupa dapat juga kita temukan pada kitab-kitab lainnya, seperti Ihya' Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, 
Hasyiah Al-Jamal karya Syekh Sulaiman Al-Jamal, dan sebagainya. Wallaahu A'lam.

BUKAN MITOS, SEMAKIN PANJANG JENGGOT SEMAKIN BODOH

Menurut Al-Hafizh Ibnul Jauzi, kebodohan itu dapat dilihat dari dua macam indikasi : Pertama, indikasi wajah. Kedua, indikasi keadaan dan perbuatan.

Salah satu indikasi wajah yang menjadi ciri khas untuk mengetahui kualitas akal seseorang adalah dari jenggotnya.

"SEMAKIN PANJANG SEMAKIN BDOH", mungkin ucapan ini tidaklah berlebihan bila kita tujukan kepada mereka yang gagal paham dalam memaknai mafhum jenggot.

Simplenya begini. Dalam bahasa nahwu, kalau kita mau terjemahkan kalimat "Jenggot yang panjang" kedalam bahasa arab, minimal kita bisa memakai dua kategori siyaq :

[Pertama]. AL-LIHYAH ATH-THOWILAH (اللِّحْيَةُ الطَّوِيْلَةُ), terdiri dari maushuf dan sifat atau man'ut dan na'at, dengan mengikuti susunan asal bahasa arab.
[Kedua]. THOWIL AL-LIHYAH (طَوِيْلُ اللِّحْيَةِ), dengan menyandarkan sifat/na'at kepada maushuf/man'ut. 

Yang ingin saya kritisi disini bukanlah dzat jenggotnya, tapi hanya ukuran panjangnya. Artinya, saya hanya mengomentari sifat/na'at dari jenggot itu sendiri, bukan mengkritisi maushuf/man'ut nya.

Jadi, sebelum kalian membaca postingan ini lebih lanjut, saya harap kalian lebih dulu memahami kata-kata saya diatas. Yang saya kritik bukanlah jenggotnya (maushuf/man'ut), tapi hanya ukuran panjangnya (sifat/na'at) saja. 
___
BUKAN MITOS, SEMAKIN PANJANG JENGGOT SEMAKIN BDOH.

Al-Hafizh Ibnul Jauzi mengatakan :

و من العلامات التى لا تخطئ طولُ اللحية ، فإن صاحبها لا يخلو من الحمق 
"Sebagian dari tanda kebodohan yang jarang tersalah ialah PANJANG JENGGOT, maka pemiliknya dapat dipastikan tidak sunyi dari kebodohan".

و قد روى أنه مكتوب فى التوراة ؛ إن اللحية مخرجها من الدماغ ، فمن أفرط عليه طولها قل دماغه ، و من قل دماغه قل عقله ، و من قل عقله كان أحمق 
Telah diriwayatkan bahwa telah tertulis didalam kitab Taurat : "Sesungguhnya jenggot merupakan indikator bagi otak. Barangsiapa berlebihan memanjangkan jenggot, niscaya dangkallah otaknya. Barangsiapa yang dangkal otaknya, pastilah kurang akalnya. Dan barangsiapa yang kurang akalnya, pastilah ia dungu".

قال بعض الحكماء ؛ الحمق سماد اللحية ، فمن طالت لحيته كثر حمقه
Telah berkata sebagian ulama ahli hikmah : "Kedunguan itu biangnya dari jenggot. Orang yang makin panjang jenggotnya, niscaya makin dominan dungunya".

و قال معاوية لرجل عتب عليه ؛ كفانا فى الشهادة عليك فى حماقتك و سخافة عقلك ، و ما نراه من طول لحيتك 
Muawiyah pernah berkata kepada seorang laki-laki : "Cukuplah bagi kami mengetahui kebodohanmu dan keburukan akalmu dari apa yang kami lihat melalui panjangnya jenggotmu".

و قال عبد المالك بن مروان ؛ من طالت لحيته فهو كوسج فى عقله 
Berkata Abdul Malik bin Marwan (tabi'in) : "Barangsiapa yang panjang jenggotnya, berarti dia pendek akalnya".

و قال غيره ؛ من قصرت قامته و صغرت هامته و طالت لحيته فحقيقا على المسلمين أن يعزوه فى عقله
Berkata ulama lain : "Barangsiapa pendek perawakannya, kecil kepalanya, dan panjang jenggotnya, maka itu petunjuk nyata bagi kaum muslimin atas kualitas akalnya".

و قال أصحاب الفراسة ؛ إذا كان الرجل طويل القامة و اللحية ، فاحكم عليه بالحمق ، و إذا انضاف إلى ذالك أن يكون رأسه صغيرا فلا تشك فيه 
Para ulama ahli firasat menyatakan : "Apabila ada lelaki berbadan jangkung dan berjenggot panjang, berarti dia itu orang bodoh. Dan apabila itu semua terkumpul pada lelaki yang kepalanya kecil, maka jangan ragukan lagi atas kebodohannya".

و قال بعض الحكماء ؛ موضع العقل الدماغ ، و طريق الروح الأنف ، و موضع الرعونة طويل اللحية
Sebagian ahli hikmah mengatakan : "Tempatnya akal adalah otak, dan jalannya ruh adalah hidung, sementara tempat kedunguan ialah panjangnya jenggot".

 و عن سعد بن منصور أنه قال ؛ قلت لابن إدريس ؛ أرأيت سلام بن أبى حفصة ؟؟؟ قال ؛ نعم ، رأيته طويل اللحيه و كان أحمق 
Dari Sa'ad bin Manshur (tabi'in) : Aku pernah bertanya kepada Ibnu Idris : "Apa kamu melihat Salam bin Abi Hafshoh ???". Ia menjawab : "Ya, aku lihat dia jenggotnya panjang, dan dia orang dungu".

و عن ابن سيرين أنه قال ؛ إذا رأيت الرجل طويل اللحية ، فاعلم ذالك فى عقله 
Dari Ibnu Sirin (tabi'in) berkata : "Jika kamu melihat lelaki jenggotnya panjang, maka ketahuilah bahwa itu gambaran (pendeknya) akalnya".

قال زياد ابن أبيه ؛ ما زادت لحية رجل على قبضته ، إلا كان ما زاد فيها نقصا من عقله 
Berkata Ziyad : "Tidaklah jenggot itu melebihi seukuran genggaman tangan, kecuali lebihannya itu menunjukkan kurangnya akalnya".

Sebagian penyair bersenandung :

إِذَا عَرِضَتْ لِلْفَتَى لِحْيَةٌ وَ طَالَتْ فَصَارَتْ إِلَى سُرَّتِهْ 
فَنُقْصَانُ عَقْلِ الْفَتَى عِنْدَنَا بِمِقْدَارِ مَا زَادَ فِى لِحْيَتِهْ 
# Apabila seseorang mempunyai jenggot membentang dan panjang sampai ke pusarnya, # Maka menurut kami, berkuranglah akalnya sekedar panjang jenggotnya itu.

📖 : [AKHBARUL HAMQA WAL MUGHAFFILIN, Al-Hafizh Ibnul Jauzi, Hal.30 sd 33 dengan keringkasan]

Note : Informasi serupa dapat juga kita temukan pada kitab-kitab lainnya, seperti Ihya' Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, 
Hasyiah Al-Jamal karya Syekh Sulaiman Al-Jamal, dan sebagainya. Wallaahu A'lam.

Rabu, 26 Januari 2022

IJAZAH TERBEBAS DARI KANTONG KERING

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam suatu kesempatan KH. Kholil Bisri (kakak kandung KH. Musthofa Bisri (Gus Mus)) 
Memberikan ijazah 'aam kepada para santri muda berupa "vitamin" anti Kanker.

Ijazah ini beliau dapatkan langsung dari ibunda beliau sendiri, Nyai Ma'rufah. 

KANKER yang dimaksud bukanlah penyakit yang sudah kita mafhum selama ini, melainkan KANTONG KERING.

Kaifiyatnya sederhana:

1. Sholat sunnah Dhuha
 (terserah mau minimalis 2 rakaat atau maksimalis 8 rakaat);

2️. Baca doa shalat dhuha sebagaimana biasanya.

3️. Wirid surat Al Kautsar yang pendek itu
 (cuma) 14 kali.

4️. Selesai.

Kata beliau, yang mengamalkan ini insya ALLAH, tidak akan punya Kantong Kering, dan selalu dicukupi ALLAH kebutuhannya.
 Tentu saja, INSYA ALLAH.

Saya bagikan kembali ijazah ini karena beliau dulu mempersilahkan pula untuk diamalkan oleh masyarakat umum.

Sumber:
#alanumedia

SYECH AS SYIBLI DICIUM KENINGNYA OLEH RASULULLAH SAW

بسم الله الرحمن الرحيم

Ajaznakum, silahkan amalkan..!
Baca masing² 7X setiap selesai sholat fardhu 

Syech Nawawi Al-Bantani dlm kitab nya Nashoihul 'ibad menceritakan sebuah kisah menarik tentang salah seorang tokoh sufi yaitu Syech Abubakar As Syibli yg bernama asli Dulaf bin Jahdar lahir dan tinggal di Baghdad selama 87 tahun dan meninggal pada tahun 334 H.

Ketika ibnu Mujahid didatangi oleh As Syibli maka ibnu Mujahid langsung bangkit menyambut dgn hangat memeluk dan mencium kening ulama besar ini. Ketika salah seorang bertanya kepada ibnu Mujahid mengapa Beliau melakukan itu maka ibnu Mujahid menjawab:

"Kulakukan itu karena aku melihat dalam mimpi Rasulullah Saw melakukan hal serupa kepada As Syibli"

Dan di dlm mimpi tersebut Ibnu Mujahid bertanya kepada Rasulullah Saw: "Wahai Rasulullah mengapa kau mencium kening As Syibli?"

Rasulullah Saw pun menjawab:
"Aku lakukan itu karena As Syibli setiap kali selesai sholat fardhu ia membaca "laqod ja akum min anfusikum dst...(2 ayat terakhir surat At Taubah) kemudian setelah nya ia mengatakan Shallallahu 'Alaika Yaa Muhammad"

Wallahu a'lam bish-showab 🙏
Semoga bermanfaat, Aamiin 🤲

Senin, 17 Januari 2022

MEMBERIKAN AMPLOP KETIKA SHOLAT JENAZAH

بسم الله الرحمن الرحيم

 Memberi amplop setelah sholat jenazah adalah suatu adat istiadat. Tidak ada anjuran khusus dari syariat mengenai hal tersebut.

Karena ini adat istiadat maka tinggal dilihat esensi amalan ini apakah sesuai dengan syariat atau bertentangan.

 Menurut pandangan saya pribadi yg berdasarkan dari mereka yg melakukannya, adat ini hanya merupakan *sedekah yg pahalanya dihadiahkan untuk mayit* serta bentuk *terima kasih* pada jamaah yg sudah mendoakan dan mensholati mayit.

 1. Sedekah yg pahalanya dihadiahkan untuk mayit.
Rasulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda kepada Amr bin 'Ash Radhiyallahu'anhu ketika ayahnya wafat :
ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻣﺴﻠﻤﺎ ﻓﺄﻋﺘﻘﺘﻢ ﻋﻨﻪ ﺃﻭ ﺗﺼﺪﻗﺘﻢ ﻋﻨﻪ ﺃﻭ حججتم ﻋﻨﻪ ﺑﻠﻐﻪ ﺫﻟﻚ
"Selama dia (ayahmu) muslim, maka jika kamu memerdekakan hamba sahaya untuk dia atau *bersedekah untuknya* atau Haji untuknya, maka *pahalanya sampai kepada-nya* (HR. Abu Dawud no. 2883 : Hasan)

 2. Membalas jasa baik orang lain :
Rasulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
ﻣﻦ ﺻﻨﻊ ﺇﻟﻴﻜﻢ ﻣﻌﺮﻭﻓﺎ ﻓﻜﺎﻓﺌﻮﻩ، ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﺠﺪﻭا ﻣﺎ ﺗﻜﺎﻓﺌﻮﻧﻪ , ﻓﺎﺩﻋﻮا ﻟﻪ ﺣﺘﻰ ﺗﺮﻭا ﺃﻧﻜﻢ ﻗﺪ ﻛﺎﻓﺄﺗﻤﻮﻩ
Siapa yang berbuat baik kepada kalian hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mendapati hal untuk membalasnya, maka doakanlah dia sampai kalian rasa kalian sudah membalasnya". (HR. Abu Dawud no.1672 : Shohih)
 Dan keluarga mayit yang berterima kasih seharusnya malah merasa orang yg mendoakan justru lebih berjasa dari berapapun yg mereka berikan. Sebab jika salah satu doa jamaah ada yg dikabulkan Allah untuk mayit sehingga Allah memasukkan nya ke dalam surga, maka seluruh dunia dan isinya tidak akan mampu membayar kebaikan pendoa tersebut.

Maka jika ada sisi negatif dari adat istiadat semacam ini, hendaklah dihindari sisi negatifnya tanpa menghilangkan tradisi yg baik ini.

Di antara sisi negatifnya :

1. "katanya" keluarga mayit sampai ada yg memaksakan diri untuk melakukan adat semacam ini.

Jawaban :
- memaksakan diri untuk ibadah adalah suatu hal yg terpuji. Pernahkah mendengar bahwa Rosul sering memaksakan diri untuk bersedakah hingga beliau harus berhutang? Beliau memaksakan diri untuk sholat jamaah padahal beliau sakit hingga pingsan beberapa kali? Silahkan baca kitab2 hadis untuk sifat Baginda ini.

- yang tidak boleh adalah memaksakan orang lain melakukan hal ini. Namun faktanya tidak ada yg memaksa keluarga mayit untuk bersedekah. Ukurannya pun sesuai kemampuan mereka. Sebab tidak disebut paksaan jika tidak ada ancaman. Sedangkan tidak ada seorang pun tetangga yg mengancam keluarga mayit.

Kalau pun keluarga mayit melakukannya karena takut dipandang sinis oleh masyarakat, maka itu salah niatnya bukan salah perbuatan bagi2 sedekah tersebut. Tinggal luruskan niat.

 2. "Katanya" budaya ini membuat orang jadi tidak ikhlas untuk mendoakan mayit.

Jawaban :
Ikhlas atau tidak itu masalah pribadi orang yg mendoakan. Apa motifnya untuk ikut mensholati. Tugas kita husnuzhon, berbaik sangka dengan orang muslim.

Jika "khawatir" memang ada yg kurang ikhlas, maka beri saja peringatan kepada jamaah agar doa dan sholat ikhlas karena Allah. Sebab seberapapun hadiah yg diberikan keluarga mayit, tidak sebanding dengan pahala yg Allah berikan utk mereka yg mensholati jenazah muslim.
Tidak perlu sampai melarang budaya ini hanya landasan "kekhawatiran" yg tidak pasti.

Jawaban seperti ini berlaku juga untuk *makanan tahlilan*.

Wallahu a'lam

IJAZAH AGAR MEMILIKI ANAK YG SHOLEH

Ijazah dari Habib Abdullah Al Muhdhor untuk suami-istri agar pasangan dan anak-anaknya menjadi orang yang saleh-salihah:
.
•  Setiap kali masuk rumah ucapkan salam, baca ayat kursi 1x, surat إنا أنزلناه في ليلة القدر  3x, surat al Ikhlas 3x, surat al Falaq dan surat an Nas.
.
•  Suami sering-sering baca doa ini:
.
اَللهم يَا مُصْلِحَ الصَّالِحِينْ، بِجَاهِ سَيِّدِ الصَّالِحِينْ، مُحَمَّدٍ الرَّؤُوْفِ الرَّحِيمْ، أَصْلِحْنِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ زَوْجَتِيْ وَأَوْلَادِيْ
.
"Ya Allah wahai Dzat yang mensalehkan orang-orang sholih, dengan keberkahan derajat penghulunya orang saleh Sayyidina Muhammad yang amat penyantun lagi penyayang, salehkan lah aku dan salehkan istriku juga anak-anakku."
.
•  Istri sering-sering baca doa ini:
.
اَللهم يَا مُصْلِحَ الصَّالِحِينْ، بِجَاهِ سَيِّدِ الصَّالِحِينْ، مُحَمَّدٍ الرَّؤُوْفِ الرَّحِيمْ، أَصْلِحْنِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ زَوْجِيْ وَأَوْلَادِيْ
.
"Ya Allah wahai Dzat yang mensalehkan orang-orang saleh, dengan keberkahan derajat penghulunya orang saleh Sayyidina Muhammad yang amat penyantun lagi penyayang, salehkanlah aku dan salehkan suamiku juga anak-anakku."
.
Ijazah agar putra-putri dijadikan anak-anak yang saleh/salihah:
•  Pendidikan yang baik sejak dini
•  Diajari Al Qur`an dan ilmu agama
•  Diajari taat kepada Allah dan Rasulullah
•  Sering di doakan terutama setiap sehabis shalat, setelah Adzan, akhir malam dan di waktu-waktu mustajab,
•  Sering-sering baca doa berikut ini khususnya setelah baca doa adzan:
.
اللهم بَارِكْ لِيْ فِيْ أَوْلَادِيْ، وَاحْفَظْهُمْ وَلَا تَضُرَّهُمْ، وَوَفِّقْنِيْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ، وَارْزُقْنِيْ بِرَّهُمْ
.
"Ya Allah berikanlah keberkahan untukku pada anak-anakku, jagalah mereka jangan jadikan mereka mudhorot, berikanlah Taufiq kepadaku dan mereka agar bisa selalu melakukan ketaatan kepadamu, dan berikanlah kepadaku kebaktian mereka."
.
Semoga bermanfaat
.
#UlamaNusantara