اَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي, وَاَنَا مَعَهُ حِيْنَ يَذْكرُنِي, فَإنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإنْ ذَكَرَنِي فِي مَلاَءٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلاَءٍ خَيْرٍ مِنْـهُ وَإنِ اقْتَرَبَ اِلَيَّ شِبْرًا اتَقَرَّبْتُ إلَيْهِ ذِرَاعًا وَإنِ اقْتَرَبَ إلَيَّ ذِرَاعًا اتَقَرَّبْتُ إلَيْهِ بَاعًا وَإنْ أتَانِيْ يَمْشِي اَتَيْتُهُ هَرْوَلَة
“Aku ini menurut prasangka hambaKu, dan Aku menyertainya, dimana saja ia berzikir pada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya (hatinya), Aku akan ingat pula padanya dalam diriKu. Jika ia mengingat-Ku dihadapan umum, Aku akan mengingatnya pula dihadapan khalayak (al-mala’) yang lebih baik. Dan seandai- nya ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekatkan diri-Ku padanya sehasta. Jika ia mendekat pada-Ku sehasta, Aku akan mendekatkan diri-Ku padanya sedepa dan jika ia datang kepada-Ku berjalan, Aku akan datang kepada- nya dengan berlari”. (HR. Bukhari [jilid 12, hal. 384], Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Baihaqi).
قَالَ اللهُ تَعَالَى: لاَ يَذْكُرُنِي اَحَدٌ فِى نفْسِهِ اِلاَّ ذَكّرْتُهُ فِي مَلاٍ مِنْ مَلاَئِكَتِي وَلاَيَذْكُرُنِي فِي مَلاٍ اِلاَّ ذَكَرْتُهُ فِي المَلاِ الاَعْلَي
“Tidaklah seseorang berzikir pada-Ku dalam hatinya kecuali Aku pun akan berzikir untuknya di hadapan para malaikat-Ku. Dan tidak juga seseorang berzikir pada-Ku di hadapan orang-orang kecuali Aku pun akan berzikir untuknya di tempat yang tertinggi’” (HR. Thabrani).
Rasulallah Saw. bersabda,
(سَبَقَ المُفَرِّدُونَ, قاَلُوْا: وَمَا المُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللهَ الذَّاكِرُونَ اللهَ كَثِيْرًاوَالذَّاكِرَاتِ (رواه المسلم)
“Telah majulah orang-orang istimewa! Tanya mereka ‘Siapakah orang-orang istimewa, ya Rasulallah?’ Ujar Nabi Saw. ‘Mereka ialah orang-orang yang berzikir baik laki-laki maupun wanita’” (HR. Muslim).
لاَ يَقْـعُدُ قَوْمٌ يَذْكُـرُنَ اللهَ تَعَالَى إلاَّ حَفَّتْـهُمُ المَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمة وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمْ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Tidak satu kaum (kelompok) pun yang duduk zikir kepada Allah Ta’ala, kecuali mereka akan dikelilingi Malaikat, akan diliputi oleh rahmat, beroleh ketenangan dan akan disebut-sebut oleh Allah pada siapa-siapa yang berada di sisi-Nya.” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Abi Syaibah dan Baihaqi).
إذَا مَرَرْتُم بِرِيَاضِ الجَنَّة فَارْتَعُوْا, قَالُوا: وَمَا رِيَاضُ الجَنّـَة يَا رَسُولُ الله؟ قَالَ: حِلَقُ الذِّكْرِ فَإنَّ لِلَّهِ تَعَالَى سَيَّرَاتٍ مِنَ المَلآئِكَةَ يَطْلُبُونَ حِلَقَ الذِّكْر فَإذَا أتَوْا عَلَيْهِمْ حَفُّوبِهِمْ
"Jika kalian lewat di taman-taman surga, hendaklah kamu ikut bercengkerama! Tanya mereka; ‘Apakah itu taman-taman surga ya Rasulallah’? Ujar Nabi Saw.; ‘lingkaran lingkaran zikir, karena Allah Swt. mempunyai rombongan pengelana dari Malaikat yang mencari-cari lingkaran zikir. Bila ketemu dengannya, mereka akan duduk mengelilinginya.’"
Nabi Saw. bersabda,
يَقُوْلُ الرَّبُّ جَلَّ وَعَلاَ يَوْمَ القِيَامَةِ سَيَعْلَمُ هَؤُلاَءِ الْجَمْعَ الْيَوْمَ مَنْ اَهْلُ الْكَرَمِ؟ فَقِيْلَ مَنْ اَهْلُ الْكَرَمِ؟ قَالَ اَهْلُ مَجَالِسِ الذِّكْرِ فِي الْمَسَاجِدِ (رواه البيهاقي)
"Allah jalla wa ‘Ala pada hari kiamat kelak akan bersabda:’Pada hari ini ahlul jam’i akan mengetahui siapa orang Ahlul Karam (orang yang mulia).’ Ada yang bertanya: ‘Siapakah orang-orang yang mulia itu?’ Allah menjawab, ‘Mereka adalah orang- orang peserta majlis zikir di masjid-masjid.’"
Rasulallah Saw. bersabda,
اَكْثِرُوْاذِكْرَاللهَ حَتَّى يَقُولُ اِنَّهُ مَجْنُوْنٌ
“Perbanyaklah kalian berzikir kepada Allah sehingga mereka (yang melihat dan mendengar) akan berkata: ‘Sesungguhnya, dia orang gila.’” (HR. Hakim, Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Ibnu Hibban, Ahmad, Abu Ya’la dan Ibnu as-Sunni).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar