Sabtu, 12 Februari 2022

BUKAN MITOS, SEMAKIN PANJANG JENGGOT SEMAKIN BODOH

Menurut Al-Hafizh Ibnul Jauzi, kebodohan itu dapat dilihat dari dua macam indikasi : Pertama, indikasi wajah. Kedua, indikasi keadaan dan perbuatan.

Salah satu indikasi wajah yang menjadi ciri khas untuk mengetahui kualitas akal seseorang adalah dari jenggotnya.

"SEMAKIN PANJANG SEMAKIN BDOH", mungkin ucapan ini tidaklah berlebihan bila kita tujukan kepada mereka yang gagal paham dalam memaknai mafhum jenggot.

Simplenya begini. Dalam bahasa nahwu, kalau kita mau terjemahkan kalimat "Jenggot yang panjang" kedalam bahasa arab, minimal kita bisa memakai dua kategori siyaq :

[Pertama]. AL-LIHYAH ATH-THOWILAH (اللِّحْيَةُ الطَّوِيْلَةُ), terdiri dari maushuf dan sifat atau man'ut dan na'at, dengan mengikuti susunan asal bahasa arab.
[Kedua]. THOWIL AL-LIHYAH (طَوِيْلُ اللِّحْيَةِ), dengan menyandarkan sifat/na'at kepada maushuf/man'ut. 

Yang ingin saya kritisi disini bukanlah dzat jenggotnya, tapi hanya ukuran panjangnya. Artinya, saya hanya mengomentari sifat/na'at dari jenggot itu sendiri, bukan mengkritisi maushuf/man'ut nya.

Jadi, sebelum kalian membaca postingan ini lebih lanjut, saya harap kalian lebih dulu memahami kata-kata saya diatas. Yang saya kritik bukanlah jenggotnya (maushuf/man'ut), tapi hanya ukuran panjangnya (sifat/na'at) saja. 
___
BUKAN MITOS, SEMAKIN PANJANG JENGGOT SEMAKIN BDOH.

Al-Hafizh Ibnul Jauzi mengatakan :

و من العلامات التى لا تخطئ طولُ اللحية ، فإن صاحبها لا يخلو من الحمق 
"Sebagian dari tanda kebodohan yang jarang tersalah ialah PANJANG JENGGOT, maka pemiliknya dapat dipastikan tidak sunyi dari kebodohan".

و قد روى أنه مكتوب فى التوراة ؛ إن اللحية مخرجها من الدماغ ، فمن أفرط عليه طولها قل دماغه ، و من قل دماغه قل عقله ، و من قل عقله كان أحمق 
Telah diriwayatkan bahwa telah tertulis didalam kitab Taurat : "Sesungguhnya jenggot merupakan indikator bagi otak. Barangsiapa berlebihan memanjangkan jenggot, niscaya dangkallah otaknya. Barangsiapa yang dangkal otaknya, pastilah kurang akalnya. Dan barangsiapa yang kurang akalnya, pastilah ia dungu".

قال بعض الحكماء ؛ الحمق سماد اللحية ، فمن طالت لحيته كثر حمقه
Telah berkata sebagian ulama ahli hikmah : "Kedunguan itu biangnya dari jenggot. Orang yang makin panjang jenggotnya, niscaya makin dominan dungunya".

و قال معاوية لرجل عتب عليه ؛ كفانا فى الشهادة عليك فى حماقتك و سخافة عقلك ، و ما نراه من طول لحيتك 
Muawiyah pernah berkata kepada seorang laki-laki : "Cukuplah bagi kami mengetahui kebodohanmu dan keburukan akalmu dari apa yang kami lihat melalui panjangnya jenggotmu".

و قال عبد المالك بن مروان ؛ من طالت لحيته فهو كوسج فى عقله 
Berkata Abdul Malik bin Marwan (tabi'in) : "Barangsiapa yang panjang jenggotnya, berarti dia pendek akalnya".

و قال غيره ؛ من قصرت قامته و صغرت هامته و طالت لحيته فحقيقا على المسلمين أن يعزوه فى عقله
Berkata ulama lain : "Barangsiapa pendek perawakannya, kecil kepalanya, dan panjang jenggotnya, maka itu petunjuk nyata bagi kaum muslimin atas kualitas akalnya".

و قال أصحاب الفراسة ؛ إذا كان الرجل طويل القامة و اللحية ، فاحكم عليه بالحمق ، و إذا انضاف إلى ذالك أن يكون رأسه صغيرا فلا تشك فيه 
Para ulama ahli firasat menyatakan : "Apabila ada lelaki berbadan jangkung dan berjenggot panjang, berarti dia itu orang bodoh. Dan apabila itu semua terkumpul pada lelaki yang kepalanya kecil, maka jangan ragukan lagi atas kebodohannya".

و قال بعض الحكماء ؛ موضع العقل الدماغ ، و طريق الروح الأنف ، و موضع الرعونة طويل اللحية
Sebagian ahli hikmah mengatakan : "Tempatnya akal adalah otak, dan jalannya ruh adalah hidung, sementara tempat kedunguan ialah panjangnya jenggot".

 و عن سعد بن منصور أنه قال ؛ قلت لابن إدريس ؛ أرأيت سلام بن أبى حفصة ؟؟؟ قال ؛ نعم ، رأيته طويل اللحيه و كان أحمق 
Dari Sa'ad bin Manshur (tabi'in) : Aku pernah bertanya kepada Ibnu Idris : "Apa kamu melihat Salam bin Abi Hafshoh ???". Ia menjawab : "Ya, aku lihat dia jenggotnya panjang, dan dia orang dungu".

و عن ابن سيرين أنه قال ؛ إذا رأيت الرجل طويل اللحية ، فاعلم ذالك فى عقله 
Dari Ibnu Sirin (tabi'in) berkata : "Jika kamu melihat lelaki jenggotnya panjang, maka ketahuilah bahwa itu gambaran (pendeknya) akalnya".

قال زياد ابن أبيه ؛ ما زادت لحية رجل على قبضته ، إلا كان ما زاد فيها نقصا من عقله 
Berkata Ziyad : "Tidaklah jenggot itu melebihi seukuran genggaman tangan, kecuali lebihannya itu menunjukkan kurangnya akalnya".

Sebagian penyair bersenandung :

إِذَا عَرِضَتْ لِلْفَتَى لِحْيَةٌ وَ طَالَتْ فَصَارَتْ إِلَى سُرَّتِهْ 
فَنُقْصَانُ عَقْلِ الْفَتَى عِنْدَنَا بِمِقْدَارِ مَا زَادَ فِى لِحْيَتِهْ 
# Apabila seseorang mempunyai jenggot membentang dan panjang sampai ke pusarnya, # Maka menurut kami, berkuranglah akalnya sekedar panjang jenggotnya itu.

📖 : [AKHBARUL HAMQA WAL MUGHAFFILIN, Al-Hafizh Ibnul Jauzi, Hal.30 sd 33 dengan keringkasan]

Note : Informasi serupa dapat juga kita temukan pada kitab-kitab lainnya, seperti Ihya' Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, 
Hasyiah Al-Jamal karya Syekh Sulaiman Al-Jamal, dan sebagainya. Wallaahu A'lam.

Rabu, 26 Januari 2022

IJAZAH TERBEBAS DARI KANTONG KERING

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam suatu kesempatan KH. Kholil Bisri (kakak kandung KH. Musthofa Bisri (Gus Mus)) 
Memberikan ijazah 'aam kepada para santri muda berupa "vitamin" anti Kanker.

Ijazah ini beliau dapatkan langsung dari ibunda beliau sendiri, Nyai Ma'rufah. 

KANKER yang dimaksud bukanlah penyakit yang sudah kita mafhum selama ini, melainkan KANTONG KERING.

Kaifiyatnya sederhana:

1. Sholat sunnah Dhuha
 (terserah mau minimalis 2 rakaat atau maksimalis 8 rakaat);

2️. Baca doa shalat dhuha sebagaimana biasanya.

3️. Wirid surat Al Kautsar yang pendek itu
 (cuma) 14 kali.

4️. Selesai.

Kata beliau, yang mengamalkan ini insya ALLAH, tidak akan punya Kantong Kering, dan selalu dicukupi ALLAH kebutuhannya.
 Tentu saja, INSYA ALLAH.

Saya bagikan kembali ijazah ini karena beliau dulu mempersilahkan pula untuk diamalkan oleh masyarakat umum.

Sumber:
#alanumedia

SYECH AS SYIBLI DICIUM KENINGNYA OLEH RASULULLAH SAW

بسم الله الرحمن الرحيم

Ajaznakum, silahkan amalkan..!
Baca masing² 7X setiap selesai sholat fardhu 

Syech Nawawi Al-Bantani dlm kitab nya Nashoihul 'ibad menceritakan sebuah kisah menarik tentang salah seorang tokoh sufi yaitu Syech Abubakar As Syibli yg bernama asli Dulaf bin Jahdar lahir dan tinggal di Baghdad selama 87 tahun dan meninggal pada tahun 334 H.

Ketika ibnu Mujahid didatangi oleh As Syibli maka ibnu Mujahid langsung bangkit menyambut dgn hangat memeluk dan mencium kening ulama besar ini. Ketika salah seorang bertanya kepada ibnu Mujahid mengapa Beliau melakukan itu maka ibnu Mujahid menjawab:

"Kulakukan itu karena aku melihat dalam mimpi Rasulullah Saw melakukan hal serupa kepada As Syibli"

Dan di dlm mimpi tersebut Ibnu Mujahid bertanya kepada Rasulullah Saw: "Wahai Rasulullah mengapa kau mencium kening As Syibli?"

Rasulullah Saw pun menjawab:
"Aku lakukan itu karena As Syibli setiap kali selesai sholat fardhu ia membaca "laqod ja akum min anfusikum dst...(2 ayat terakhir surat At Taubah) kemudian setelah nya ia mengatakan Shallallahu 'Alaika Yaa Muhammad"

Wallahu a'lam bish-showab 🙏
Semoga bermanfaat, Aamiin 🤲

Senin, 17 Januari 2022

MEMBERIKAN AMPLOP KETIKA SHOLAT JENAZAH

بسم الله الرحمن الرحيم

 Memberi amplop setelah sholat jenazah adalah suatu adat istiadat. Tidak ada anjuran khusus dari syariat mengenai hal tersebut.

Karena ini adat istiadat maka tinggal dilihat esensi amalan ini apakah sesuai dengan syariat atau bertentangan.

 Menurut pandangan saya pribadi yg berdasarkan dari mereka yg melakukannya, adat ini hanya merupakan *sedekah yg pahalanya dihadiahkan untuk mayit* serta bentuk *terima kasih* pada jamaah yg sudah mendoakan dan mensholati mayit.

 1. Sedekah yg pahalanya dihadiahkan untuk mayit.
Rasulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda kepada Amr bin 'Ash Radhiyallahu'anhu ketika ayahnya wafat :
ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻣﺴﻠﻤﺎ ﻓﺄﻋﺘﻘﺘﻢ ﻋﻨﻪ ﺃﻭ ﺗﺼﺪﻗﺘﻢ ﻋﻨﻪ ﺃﻭ حججتم ﻋﻨﻪ ﺑﻠﻐﻪ ﺫﻟﻚ
"Selama dia (ayahmu) muslim, maka jika kamu memerdekakan hamba sahaya untuk dia atau *bersedekah untuknya* atau Haji untuknya, maka *pahalanya sampai kepada-nya* (HR. Abu Dawud no. 2883 : Hasan)

 2. Membalas jasa baik orang lain :
Rasulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
ﻣﻦ ﺻﻨﻊ ﺇﻟﻴﻜﻢ ﻣﻌﺮﻭﻓﺎ ﻓﻜﺎﻓﺌﻮﻩ، ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﺠﺪﻭا ﻣﺎ ﺗﻜﺎﻓﺌﻮﻧﻪ , ﻓﺎﺩﻋﻮا ﻟﻪ ﺣﺘﻰ ﺗﺮﻭا ﺃﻧﻜﻢ ﻗﺪ ﻛﺎﻓﺄﺗﻤﻮﻩ
Siapa yang berbuat baik kepada kalian hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mendapati hal untuk membalasnya, maka doakanlah dia sampai kalian rasa kalian sudah membalasnya". (HR. Abu Dawud no.1672 : Shohih)
 Dan keluarga mayit yang berterima kasih seharusnya malah merasa orang yg mendoakan justru lebih berjasa dari berapapun yg mereka berikan. Sebab jika salah satu doa jamaah ada yg dikabulkan Allah untuk mayit sehingga Allah memasukkan nya ke dalam surga, maka seluruh dunia dan isinya tidak akan mampu membayar kebaikan pendoa tersebut.

Maka jika ada sisi negatif dari adat istiadat semacam ini, hendaklah dihindari sisi negatifnya tanpa menghilangkan tradisi yg baik ini.

Di antara sisi negatifnya :

1. "katanya" keluarga mayit sampai ada yg memaksakan diri untuk melakukan adat semacam ini.

Jawaban :
- memaksakan diri untuk ibadah adalah suatu hal yg terpuji. Pernahkah mendengar bahwa Rosul sering memaksakan diri untuk bersedakah hingga beliau harus berhutang? Beliau memaksakan diri untuk sholat jamaah padahal beliau sakit hingga pingsan beberapa kali? Silahkan baca kitab2 hadis untuk sifat Baginda ini.

- yang tidak boleh adalah memaksakan orang lain melakukan hal ini. Namun faktanya tidak ada yg memaksa keluarga mayit untuk bersedekah. Ukurannya pun sesuai kemampuan mereka. Sebab tidak disebut paksaan jika tidak ada ancaman. Sedangkan tidak ada seorang pun tetangga yg mengancam keluarga mayit.

Kalau pun keluarga mayit melakukannya karena takut dipandang sinis oleh masyarakat, maka itu salah niatnya bukan salah perbuatan bagi2 sedekah tersebut. Tinggal luruskan niat.

 2. "Katanya" budaya ini membuat orang jadi tidak ikhlas untuk mendoakan mayit.

Jawaban :
Ikhlas atau tidak itu masalah pribadi orang yg mendoakan. Apa motifnya untuk ikut mensholati. Tugas kita husnuzhon, berbaik sangka dengan orang muslim.

Jika "khawatir" memang ada yg kurang ikhlas, maka beri saja peringatan kepada jamaah agar doa dan sholat ikhlas karena Allah. Sebab seberapapun hadiah yg diberikan keluarga mayit, tidak sebanding dengan pahala yg Allah berikan utk mereka yg mensholati jenazah muslim.
Tidak perlu sampai melarang budaya ini hanya landasan "kekhawatiran" yg tidak pasti.

Jawaban seperti ini berlaku juga untuk *makanan tahlilan*.

Wallahu a'lam

IJAZAH AGAR MEMILIKI ANAK YG SHOLEH

Ijazah dari Habib Abdullah Al Muhdhor untuk suami-istri agar pasangan dan anak-anaknya menjadi orang yang saleh-salihah:
.
•  Setiap kali masuk rumah ucapkan salam, baca ayat kursi 1x, surat إنا أنزلناه في ليلة القدر  3x, surat al Ikhlas 3x, surat al Falaq dan surat an Nas.
.
•  Suami sering-sering baca doa ini:
.
اَللهم يَا مُصْلِحَ الصَّالِحِينْ، بِجَاهِ سَيِّدِ الصَّالِحِينْ، مُحَمَّدٍ الرَّؤُوْفِ الرَّحِيمْ، أَصْلِحْنِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ زَوْجَتِيْ وَأَوْلَادِيْ
.
"Ya Allah wahai Dzat yang mensalehkan orang-orang sholih, dengan keberkahan derajat penghulunya orang saleh Sayyidina Muhammad yang amat penyantun lagi penyayang, salehkan lah aku dan salehkan istriku juga anak-anakku."
.
•  Istri sering-sering baca doa ini:
.
اَللهم يَا مُصْلِحَ الصَّالِحِينْ، بِجَاهِ سَيِّدِ الصَّالِحِينْ، مُحَمَّدٍ الرَّؤُوْفِ الرَّحِيمْ، أَصْلِحْنِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ زَوْجِيْ وَأَوْلَادِيْ
.
"Ya Allah wahai Dzat yang mensalehkan orang-orang saleh, dengan keberkahan derajat penghulunya orang saleh Sayyidina Muhammad yang amat penyantun lagi penyayang, salehkanlah aku dan salehkan suamiku juga anak-anakku."
.
Ijazah agar putra-putri dijadikan anak-anak yang saleh/salihah:
•  Pendidikan yang baik sejak dini
•  Diajari Al Qur`an dan ilmu agama
•  Diajari taat kepada Allah dan Rasulullah
•  Sering di doakan terutama setiap sehabis shalat, setelah Adzan, akhir malam dan di waktu-waktu mustajab,
•  Sering-sering baca doa berikut ini khususnya setelah baca doa adzan:
.
اللهم بَارِكْ لِيْ فِيْ أَوْلَادِيْ، وَاحْفَظْهُمْ وَلَا تَضُرَّهُمْ، وَوَفِّقْنِيْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ، وَارْزُقْنِيْ بِرَّهُمْ
.
"Ya Allah berikanlah keberkahan untukku pada anak-anakku, jagalah mereka jangan jadikan mereka mudhorot, berikanlah Taufiq kepadaku dan mereka agar bisa selalu melakukan ketaatan kepadamu, dan berikanlah kepadaku kebaktian mereka."
.
Semoga bermanfaat
.
#UlamaNusantara

SHOLAWAT MENYELAMATKAN 70 RIBU ORANG YANG SEDANG DISIKSA KUBUR


ﻭﺟﺎﺀﺕ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺒﺼﺮﻱ ﻓﻘﺎﻟﺖ : ﺗﻮﻓّﻴﺖ ﻟﻲ ﺑﻨﺖ، ﻭﺃﺭﻳﺪ ﺃﻥ ﺃﺭﺍﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﻮﻡ، ﻓﺄﻣﺮﻫﺎ ﺃﻥ ﺗﺼﻠّﻲ ﺃﺭﺑﻊ ﺭﻛﻌﺎﺕ ﺑﻌﺪ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ، ‏[ ﺗﻘﺮﺃ ‏] ﻓﻲ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ‏( ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ‏) ﻭ ‏( ﺃﻟﻬﺎﻛﻢ ﺍﻟﺘﻜﺎﺛﺮ ‏) ﻣﺮﺓ، ﺛﻢ ﺗﻀﻄﺠﻊ ﻭﺗﺼﻠّﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺗﻨﺎﻡ ،

Ada seorang perempuan yang mendatangi Al Hasan Basri kemudian berkata :

" putriku telah meninggal dan aku ingin melihat keadaannya dalam mimpi ".
Hasan Bisri kemudian menyuruhnya untuk sholat empat rokaat setelah sholat isya', setiap rokaat membaca surat al fatihah dan surat at takatsur sekali, kemudian tiduran sambil membaca sholawat kepada Nabi shollallohu alaihi wasallam sampai tertidur.

ﻓﻔﻌﻠﺖ ﻓﺮﺃﺗﻬﺎ ﻓﻲ ﺃﻗﺒﺢ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﻭﺃﺷﺪﻩ، ﻓﺎﻧﺘﺒﻬﺖ ﻭﺟﺎﺀﺕ ﺍﻟﺤﺴﻦ، ﻓﺄﻣﺮﻫﺎ ﺑﺼﺪﻗﺔ ﻋﻨﻬﺎ ﻟﻌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻳﻌﻔﻮ ﻋﻨﻬﺎ، ﻭﻧﺎﻡ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ، ﻓﺮﺃﻯ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻓﻲ ﺃﺣﺴﻦ ﺍﻟﻨﻌﻴﻢ، ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻟﻪ : ﺃﺗﻌﺮﻓﻨﻲ؟ ﺃﻧﺎ ﺍﺑﻨﺔ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﺃﻣﺮﺗﻬﺎ ﺑﺎﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ،

kemudian si ibu tadi melakukannya, dia mimpi melihat putrinya sedang dalam siksaan yg terburuk dan sangat parah.
lalu dia terbangun dan mendatangi Al Hasan. Al Hasan menyuruhnya untuk bersedekah atas nama putrinya agar Allah SWT mengampuninya.

Malamnya Al Hasan tidur dan melihat dalam mimpinya seorang perempuan yg sedang dalam keadaan merasakan nikmat yg terindah,
Al Hasan berkata kepadanya :
" siapa kau, apa kau mengenalku ?"
perempuan tersebut menjawah :
" aku adalah putrinya perempuan yg kau perintahkan untuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam "

Al Hasan berkata :

" sesunguhnya ibumu telah memberikan ciri2 keadaanmu dengan selain yg kulihat sekarang ini "
perempuan tersebut berkata :
" keadaanku sebelumnya memang seperti yg dikatakan ibuku "
" lalu, sebab apakah engkau bisa sampai derajat seperti ini ?" tanya Al Hasan.

perempuan menjawab :

" sebelumnya kami berjumlah 70 ribu orang dalam keadaan tersiksa, 
kemudian ada seorang lelaki sholeh yg melewati kuburan kami dan dia membaca sholawat kepada Nabi shollallohu alaihi wasallam satu kali, 
lalu dia menjadikan pahalanya sholawat kepada kami, 
maka ALLAH SWT menerimanya dan membebaskan kami semua dari siksaan itu 
sebab berkahnya orang sholeh yg baca sholawat tadi, 
dan bagianku telah sampai sebagaimana kau telah melihat dan menyaksikannya

Menurut sebagian ulama, di antara amalan yang bisa menyelamatkan ahli kubur dari siksa kubur dan neraka adalah membaca shalawat atas Nabi Saw.

Ini sebagaimana disebutkan oleh 
Habib Abdullah bin Muhammad Al-Haddar
 dalam kitab Al-Masyrab Al-Shafi Al-Hani berikut;

فائدة: من كلام الحبيب علي بن عبد الرحمن المشهور رحمه الله: 
هذه الصيغة اذا قرئت على الميت خرج من النار ولو كان في قعر جهنم:

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ وَكَرِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الكَامِلِ
 وَعَلَى اَلِهِ صَلاَةً لاَ نِهَايَةَ لها كَمَا لَا نِهَايَةَ لِكَمَالِكَ وَعَدَدَ كَمَالِهِ

Faidah; 
Di antara perkataan Habib Ali bin Abdurrahman; 
Bentuk shalawat ini jika dibacakan pada mayit, maka dia keluar dari neraka meskipun berada di dasar neraka jahannam;

 Allohumma sholli wa sallim wa baarik wa karrim
 ‘alaa sayyidinaa muhammadinil kaamili 
wa ‘alaa aalih, sholaatan laa nihaayata lahaa 
kamaa laa nihaayata likamaalika wa ‘adada kamaalih.

Arti Sholawat nya:

YA ALLAH, limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan, dan kemuliaan 
atas junjungan kami Nabi Muhammad yang sempurna,
 juga atas keluarganya,  
dengan rahmat yang tiada batas akhirnya, 
sebagaimana tiada batas akhir bagi kesempurnaan-Mu,
 sebagai hitungan kesempurnaannya.

Qobiltu Ijazah  ❤
ALFATIHAH  Khususon
Habib Abdullah bin Muhammad Al-Haddar

KESALAHAN FATAL SYEKH ALBANI

KESALAHAN FATAL Al Bani..

SKANDAL HADITS AL ALBANI DI SINI SHOHIH DI SONO DHO'IF, DI SONO SHOHIH DI SINI DHO'IF
_____________________________

Albani medhoifkan hadis yang shohih

ما شاء الله

a. 7.000 Karomah Al-Albani Diungkap Oleh Al-Habib Hasan bin Ali Assegaf
Tulisan al-Habib Hasan bin Ali Assegaf yang berjudul Tanaqudhat al-Albani al-Wadhihat merupakan kitab yang menarik dan mendalam dalam mengungkapkan kesalahan fatal al-Albani. Beliau mencatat 1.500 kesalahan yang dilakukan al-Albani lengkap dengan data dan faktanya. Bahkan menurut penelitian ilmiah beliau, ada 7.000 kesalahan fatal dalam buku-buku yang ditulis al-Albani. Pada kitab Tanaqudhat al-Albani al-Wadhihat dalam juz pertama beliau memuat 249 kesalahan al-Albani, baik dari shahih ke dha’if maupun sebaliknya.

Berikut beberapa bukti kongkrit kontradiksi al-Albani dalam menilai hadits yang telah diteliti oleh al-Habib Hasan bin Ali Assegaf (cucunda as-Sayyid al-Habib Abdurrahman Assegaf pengarang kitab Tarsyih al-Mustafidin Syarh Fath al-Mu’in) dalam kitab beliau yang berjudul Tanaqudhat al-Albani al-Wadhihat:

1. Hadits Pertama

حديث عن محمود بن لبيد قال : أخبر رسول الله صلى الله عليه وآله عن رجل طلق امرأته ثلاث تطليقات جميعا ، فقام غضبان ، ثم قال : (أيلعب بكتاب الله عزوجل وأنا بين أظهركم ؟ !) حتى قام رجل فقال : يا رسول الله ألا أقتله ؟ ! رواه النسائي . ضعفه الالباني في تخريج (مشكاة المصابيح) الطبعة الثالثة ، بيروت - سنة 1405 ه المكتب الاسلامي (2 / 981) فقال : ورجاله ثقات لكنه من رواية مخرمة عن أبيه ولم يسمع منه . اه ثم تناقض فصححه في كتاب (غاية المرام تخريج أحاديث الحلال والحرام) طبعة المكتب الاسلامي ، الطبعة الثالثة 1405 ه صفحة (164) حديث رقم (261)

“Al-Albani menilainya dha’if dalam Misykat al-Mashabih juz 2 halaman 981 cetakan III Beirut, 1405 H, al-Maktab al-Islami. Kemudian ia menilainya shahih dalam kitab Ghayat al-Maram Takhrij Ahadits al-Halal wa al-Haram halaman 164 hadis no. 261 cetakan III, Maktab al-Islami, 1405 H.”

2. Hadits Kedua

حديث : إذا كان أحدكم في الشمس فقلص عنه الظل وصار بعضه في الظل وبعضه في الشمس فليقم) أقول : صححه الالباني فقال في صحيح الجامع الصغير وزيادته (1 / 266 / 761) صحيح الاحاديث الصحيحة : 835 . اه ثم تناقض فضعفه في : تخريج (مشكاة المصابيح) (3 / 1337 / برقم 4725 الطبعة الثالثة) وقد عزاه في كل من الموضعين إلى سنن أبي داود .

“Al-Albani menilainya shahih dalam kitab Shahih al-Jami’ ash-Shaghir wa Ziyadatuhu juz 1 halaman 266 dan dalam Shahih al-Hadits ash-Shahihah hadits no. 835. Kemudian al-Albani menilainya dha’if dalam kitab Misykat al-Mashabih juz 3 halaman 1337 hadis no. 4725 Cetakan III.”

3. Hadits Ketiga

حديث : الجمعة حق واجب على كل مسلم ... ضعفه الالباني في : تخريج (مشكاة المصابيح) (1 / 434) : فقال : رجاله ثقات وهو منقطع كما أشار أبو داود اه بمعناه ومن التناقضات أنه : أورد الحديث في إرواء الغليل (3 / 54 / برقم 592) وقال : صحيح . اه فتدبروا يا أولي الالباب .

“Al-Albani menilai dha’if dalam kitab Misykat al-Mashabih juz 1 halaman 434, ia berkata: “Perawinya terpercaya tetapi hadits ini terputus sebagaimana isyarah Abu Dawud.” Namun hadits ini dicantumkan oleh al-Albani dalam kitab Irwa’ al-Ghalil juz 3 halaman 54 hadits no. 592. Al-Albani berkata: “Hadits ini shahih.”

4. Hadits Keempat

حديث : عبد الله بن عمرو مرفوعا : (الجمعة على من سمع النداء) رواه أبو داود . صححه الالباني في : (إرواء الغليل) (3 / 58) فقال : حسن . اه وناقض نفسه فضعفه في : تخريج مشكاة المصابيح 1 / 343) (برقم 1375) حيث قال : سنده ضعيف . اه

“Al-Albani menilai shahih dalam kitab Irwa’ al-Ghalil juz 3 halaman 58. Al-Albani berkata: “Hadits ini hasan.” Tetapi al-Albani menilainya dha’if dalam kitab Misykat al-Mashabih juz 1 halaman 343 hadits no. 1375. Al-Albani berkata: “Sanadnya dha’if.”

5. Hadits Kelima

حديث أنس بن مالك أن رسول الله صلى الله عليه وآله كان يقول : (لا تشددوا على أنفسكم فيشدد الله عليكم فإن قوما شددوا على أنفسهم فشدد الله عليهم . . .) رواه أبو داود . ضعفه الالباني في : (تخريج المشكاة) (1 / 64) فقال : بسند ضعيف اه . ثم تناقض فحسنه في آخر تخريجه في (غاية المرام) ص (141) بعد أن حكم عليه هناك أيضا بالضعف فقال : فلعل حديثه هذا حسن بشاهده المرسل عن أبي قلابة . اه

“Al-Albani menilai dha’if dalam kitab Misykat al-Mashabih juz 1 halaman 64. Al-Albani berkata: “Diriwayatkan dengan sanad yang dha’if.” Tapi al-Albani menilainya hasan dalam kitab Ghayat al-Maram halaman 141, setelah menghukuminya dha’if, al-Albani berkata: “Semoga hadits ini hasan dengan dalil penguat secara mursal dari Abu Qilabah.”

6. Hadits Keenam

حديث السيدة عائشة رضي الله عنها قالت : (من حدثكم أن النبي صلى الله عليه وآله كان يبول قائما فلا تصدقوه ما كان يبول إلا قاعدا) رواه أحمد والترمذي والنسائي . ضعفه الالباني في تخريج (مشكاة المصابيح) (1 / 117) فقال : اسناده ضعيف اه ثم من تناقضاته أنه صححه في سلسلة الاحاديث الصحيحة (1 / 345 برقم 201) فتأمل أخي القارئ

“Al-Albani menilai dha’if dalam kitab Misykat al-Mashabih juz 1 halaman 171. Al-Albani berkata: “Sanadnya dha’if.” Tapi al-Albani menilainya shahih dalam Silsilat al-Ahadits ash-Shahihah juz 1 halaman 345 hadits no. 201.”

7. Hadits Ketujuh

حديث : ثلاثة لا تقربهم الملائكة جيفة الكافر والمتضمخ بالخلوق والجنب إلا أن يتوضأ) رواه أبو داود . صححه الالباني في (صحيح الجامع الصغير وزيادته) (3 / 71 برقم 3056) فقال :حسن تخريج الترغيب (1 / 91) . اه ومن تناقضاته أنه ضعفه في تخريج (مشكاة المصابيح) (1 / 144 برقم 464) فقال : ورجاله ثقات لكنه منقطع بين الحسن البصري وعمار فإنه لم يسمع منه كما قال المنذري في الترغيب (1 / 91) .

“Al-Albani menilainya shahih dalam kitab Shahih al-Jami’ hadits no. 3056, ia berkata: “Hadits ini hasan.” Tetapi al-Albani menilainya dha’if dalam kitab Takhrij Misykat al-Mashabih hadits no. 464. Al-Albani berkata: “Perawinya terpercaya, tetapi hadits ini terputus antara Hasan Bashri dan Ammar.”

b. Persaksian Para Ulama Tentang Karomah Syaikh Al-Albani
Kesalahan al-Albani tidak hanya diakui oleh murid-muridnya sendiri. Kenyataan ini juga diakui oleh Syaikh Yusuf Qardhawi di dalam tanggapan beliau terhadap al-Albani yang mengomentari hadits-hadits di dalam kitabnya berjudul al-Halal wa al-Haram fi al-Islam, sebagai berikut:

“Oleh sebab itu, penetapan Syaikh al-Albani tentang dha’ifnya suatu hadits bukan merupakan hujjah yang qath’i (pasti) dan sebagai kata pemutus. Bahkan dapat saya katakan bahwa Syaikh al-Albani kadang-kadang mendha’ifkan (melemahkan) suatu hadits dalam satu kitab dan mengesahkannya (menshahihkannya) dalam kitab lain.” (Lihat dalam Halal dan Haram karya DR. Yusuf Qardhawi, Robbani Press, Jakarta, 2000, hal. 417).

Syaikh Yusuf Qardhawi juga banyak menghadirkan bukti-bukti kecerobohan al-Albani dalam menilai hadis yang sekaligus menunjukkan sikapnya yang “tanaqudh”.
Dengan demikian, apabila mayoritas ulama sudah menegaskan penolakan tersebut, berarti Nashiruddin al-Albani itu memang tidak layak untuk diikuti dan dijadikan panutan. 

Diantara ulama yang mengkritik al-Albani adalah:

1. Al-Imam al-Jalil al-Musniduddunya asy-Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani penulis kitab ad-Durr al-Mandhud Syarh Sunan Abi Dawud dan Fath al-‘Allam Syarh Bulugh al-Maram.

2. Al-Hafidz Abdullah al-Ghummari dari Maroko.

3. Al-Hafidz Abdul Aziz al-Ghummari dari Maroko.

4. Al-Hafidz Abdullah al-Harari al-Abdari dari Lebanon pengarang Syarh Alfiyah as-Suyuthi fi Mushthalah al-Hadits.

5. Al-Muhaddits Mahmud Sa’id Mamduh dari Uni Emirat Arab pengarang kitab Raf’u al-Manarah li Takhrij Ahadits at-Tawassul wa az-Ziyarah.

6. Al-Muhaddits Habiburrahman al-A’dzami dari India.

7. Asy-Syaikh Muhammad bin Ismail al-Anshari seorang Peniliti Komisi Tetap Fatwa Wahabi dari Saudi Arabia.

8. Asy-Syaikh Muhammad bin Ahmad al-Khazraji Menteri Agama dan Wakaf Uni Emirat Arab.

9. Asy-Syaikh Badruddin Hasan Dayyab dari Damaskus.

10. Asy-Syaikh Muhammad Arif al-Juwaijati.

11. Asy-Syaikh al-Habib Hasan bin Ali Assegaf dari Yordania.

12. Al-Imam Prof. Dr. Al-Muhaddits al-Haramain as-Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki dari Mekkah pengarang kitab Mafahim Yajibu an Tushahhah.

13. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dari Najd, seorang ulama Wahabi yang menyatakan bahwa al-Albani tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali.

14. Dan lainnya. Yang mana masing-masing ulama tersebut telah mengarang kitab sebagai bantahan terhadap al-Albani.

c. Syaikh Al-Albani Mendha’ifkan Hadits Shahih Bukhari dan Muslim
Kesalahan fatal dan sembrono al-Albani juga nampak jelas ketika ia banyak menilai dha’if dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, yang telah dinobatkan oleh umat sebagai kitab hadits yang paling valid (shahih) setelah al-Quran. 

Berikut diantara bukti nyata bahwa al-Albani merasa lebih hebat dari Imam Bukhari dan Imam Muslim:

1. Hadits Pertama

حديث : (قال الله تعالى : ثلاثة أنا خصمهم يوم القيامة : رجل أعطى بي ثم غدر ، ورجل باع حرا فأكل ثمنه ، ورجل استأجر أجيرا فاستوفى منه ولم يعطه أجره)) . قال الالباني في ضعيف الجامع وزيادته) (4 / 111 برقم 4054) : رواه أحمد والبخاري (2114) عن أبي هريرة (ضعيف) ! ! !

“Al-Albani berkata: “Hadits ini dha’if”, dalam kitabnya yang berjudul Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir hadits no. 4054. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari no. 2114.”

2. Hadits Kedua

حديث : (لا تذبحوا إلا بقرة مسنة ، إلا أن تتعسر عليكم فتذبحوا جذعة من الضأن) . قال الالباني في (ضعيف الجامع وزيادته) (6 / 64 برقم 6222) : رواه الامام أحمد ومسلم (1963) وأبو داود والنسائي وابن ماجه عن جابر (ضعيف) ! ! ! .

“Al-Albani berkata: “Hadis ini dha’if”, dalam kitabnya yang berjudul Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir hadits no. 6222. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 1963.”

3. Hadits Ketiga

حديث : (إن من شر الناس عند الله منزلة يوم القيامة الرجل يفضي إلى امرأته ، وتفضي إليه ثم ينشر سرها) . قال الالباني في (ضعيف الجامع وزيادته) (2 / 197 برقم 2005) : رواه مسلم (1437) عن أبي سعيد " (ضعيف) ! ! ! .

“Al-Albani berkata: “Hadits ini dha’if”, dalam kitabnya yang berjudul Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir hadits no. 2005. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 1437.”

4. Hadits Keempat

حديث : (إذا قام أحدكم من الليل فليفتتح صلاته بركعتين خفيفتين) قال الالباني في (ضعيف الجامع وزيادته) (1 / 213 برقم 718) : رواه الامام أحمد ومسلم (768) عن أبي هريرة (ضعيف) ! !

“Al-Albani berkata: “Hadits ini dha’if”, dalam kitabnya yang berjudul Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir hadits no. 719. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 769.”

5. Hadits Kelima

حديث : (أنتم الغر المحجلون يوم القيامة ، من إسباغ الوضوء ، فمن استطاع منكم فليطل غرته وتحجيله) (1) قال الالباني في (ضعيف الجامع وزيادته) (14 / 2 برقم 1425) : رواه مسلم (246) عن أبي هريرة (ضعيف بهذا التمام) .

“Al-Albani berkata: “Hadits ini dha’if”, dalam kitabnya yang berjudul Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir hadits no. 1425. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 246.”

6. Hadits Keenam

حديث : (إن من أعظم الامانة عند الله يوم القيامة الرجل يفضي إلى امرأته . . .) (2) . قال الالباني في (ضعيف الجامع وزيادته) (2 / 192 برقم 1986) : رواه أحمد ومسلم (1437) وأبو داود عن أبي سعيد (ضعيف) ! ! .

“Al-Albani berkata: “Hadits ini dha’if”, dalam kitabnya yang berjudul Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir hadits no. 1986. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 1437.”

7. Hadits Ketujuh

حديث : (من قرأ العشر الاواخر من سورة الكهف عصم من فتنة الدجال). قال الالباني في (ضعيف الجامع وزيادته) (5 / 233 برقم : 5772 رواه أحمد ومسلم (809) والنسائي عن أبي الدرداء (ضعيف) ! !

“Al-Albani berkata: “Hadits ini dha’if”, dalam kitabnya yang berjudul Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir hadits no. 1986. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 1437.”

8. Hadits Kedelapan

حديث : (كان له صلى الله عليه وسلم فرس يقال له اللحيف) . قال الالباني في ضعيف الجامع وزيادته) (4 / 208 برقم 4489 : رواه البخاري (2855) عن سهل بن سعد (ضعيف) ! ! ! .

“Al-Albani berkata: “Hadits ini dha’if”, dalam kitabnya yang berjudul Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir hadits no. 4489. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari no. 2855.”

Walhasil, Syaikh Nashiruddin al-Albani bukanlah al-Hafidz yang berhak memberi penilaian status suatu hadits. Jangankan menjadi al-Hafidz, untuk memenuhi kriteria sebagai al-Muhaddits saja masih sangat jauh.

Masihkah Anda lebih percaya pada takhrijnya al-Albani yang berlumur kontradiksi dengan mengalahkah ulama sekaliber al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, al-Hafidz as-Suyuthi, al-Hafidz adz-Dzahabi dan para ahli hadits lainnya?