"Mengapa Yahudi Menciptakan Faham Wahabi"
1. Yahudi sangat faham bahwa kekuatan umat Islam ada pada kekuatan spiritual / ruhaninya, yakni ruhani yang sangat kenal, cinta dan takut kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, umat Islam mesti dipisahkan dari Allah.
2. Yahudi sangat faham bahwa kehebatan umat Islam karena berhasil menghubungkan kekuatan spiritual / ruhaniah dengan kehidupan lahiriyah.
Oleh karena itu keyakinan akan adanya kuasa spiritual / ruhaniah terhadap kehidupan lahiriyah mesti dihapuskan.
3. Yahudi sangat faham bahwa kunci kemenangan umat Islam karena adanya bantuan ghaib dari Allah, maka Yahudi menghapuskan keyakinan terhadap perkara ghaib itu.
Oleh sebab itu ajaran tasawuf divonis haram. Ulama Sufi dan pengamal Thoriqoh (yang mempunyai karomah), mereka vonis sesat dan syirik.
4. Yahudi sangat faham bahwa kekuatan Islam adalah pada kecintaan pada Baginda Nabi Rasulullah SAW, Ahlul Bait dan para Sahabat Nabi SAW.
Maka segala situs peninggalan atau amalan yang bisa menyuburkan kecintaan itu mesti dimusnahkan dengan alasan bid'ah, kurafat, kultus dan lain - lain alasan yang diada - adakan.
5. Yahudi sangat faham bahwa selemah - lemah umat Islam, mereka sangat fanatik kepada agama para ulama', oleh karena itu ulama' baru dan Islam gaya baru mesti diciptakan yang sesuai dengan agenda Yahudi.
Maka mereka munculkan paham Wahabi dengan adanya ulama' - ulama' baru tersebut.
6. Untuk menguasai kota suci Haramain (Makkah dan Madinah), Yahudi tidak dapat menghancurkannya seperti tempat - tempat yang lain, karena ditakutkan umat Islam sedunia akan bangkit menentang Yahudi, dan justru bakal membuka kedok bahwa Wahabi adalah Yahudi.
7. Kitab - kitab asli karya para ulama' yang berfaham Ahlus sunnah wal Jama'ah sebisa mungkin di manipulasi dengan cara dirubah isinya, atau dikurangi isinya, kemudian diterbitkan ulang dan disebarkan dengan dukungan dana yang besar.
Bahkan ada yang dibagikan gratis.
8. Dll
Semoga Bermanfaat 🙏🏻🙏🏻
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar