Rabu, 06 November 2024

SETELAH MANUSIA MASUK KE LIANG KUBUR

SETELAH MANUSIA DIMASUKKAN KE LIANG KUBUR

Adakah dari kita yang tidak mengetahui bahwa suatu ketika akan datang kematian pada kita.

Alloh تعالى telah berfirman, yang artinya, "Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian. Dan kami benar-benar akan menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan, dan kepada kamilah kalian akan dikembalikan." 
(QS. Al Anbiyaa’: 35).

Ya, setiap dari kita إِنْ شَاءَ اللَّهُ telah menyadari dan menyakini hal ini. Tetapi kebanyakan orang telah lalai atau bahkan sengaja melalaikan diri mereka sendiri. Satu persatu orang yang kita kasihi telah pergi (meninggal-ed), tapi seakan-akan kematian mereka tidak meninggal faidah bagi kita, kecuali rasa sedih akibat kehilangan mereka.

Saudara/iku, kematian adalah benar adanya. Begitu pula dengan kehidupan setelah kematian. Kehidupan akhirat, inilah yang seharusnya kita tuju.
Kampung akhiratlah tempat kembali kita.
Maka persiapkanlah bekal untuk menempuh jauhnya perjalanan.

Alloh تعالى berfirman, yang artinya, "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan hanya permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" 
(QS. Al An'am : 32)

Ketahuilah wahai hamba Alloh!
Bahwa kuburan adalah persinggahan pertama menuju akhirat. Orang yang mati, berarti telah mengalami kiamat kecil. Apabila seorang hamba telah dikubur, akan diperlihatkan kepadanya tempat tinggalnya nanti pada pagi hari, yakni antara waktu fajar dan terbit matahari, serta waktu sore, yakni antara waktu dzhuhur hingga maghrib. Apabila ia termasuk penghuni Jannah, akan diperlihatkan tempat tinggalnya di Jannah, dan apabila ia termasuk penghuni Naar, akan diperlihatkan tempat tinggalnya di Naar.

▪ Fitnah Kubur.

Fitnah secara bahasa berarti ujian (ikhtibaar), sedangkan secara istilah fitnah kubur adalah pertanya'an yang ditujukan kepada mayit tentang Rabbnya, agamanya dan Nabinya. Hal ini benar berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah. 
(Lihat Syarah Lum'atul I'tiqod hal 67, syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin).

Diriwayat oleh Bukhari dan Muslim dari hadits Al Barra' bin 'Azib bahwasanya ketika seorang mayit telah selesai dikuburkan dan dihadapkan pada alam akhirat, maka akan datang padanya dua Malaikat (yaitu Malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang mayit tiga pertanyaan:

Pertanyaan pertama,
"Man Robbuka?"
Siapakah Robbmu?

Kedua, "Wa maa diinuka?"
Dan apakah agamamu?

Ketiga, "Wa maa hadzaar rujululladzii bu'itsa fiikum?"
Dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?

Tiga pertanya'an inilah yang disebut dengan fitnah kubur. Oleh karena itu, tiga pertanya'an pokok ini merupakan masalah besar yang penting dan mendesak untuk diketahui. Wajib bagi setiap manusia untuk mengetahui, meyakini dan mengamalkan hal ini, baik secara lahir maupun bathin. Tidak seorang pun dapat beralasan untuk tidak mengetahui tiga hal tersebut dan tidak mempelajarinya. Bahkan ketiga hal ini harus dipelajari sebelum hal lain. Perhatikanlah hal ini wahai saudara/i ku!

Tiga pertanya'an ini juga awal dari nikmat dan siksa'an di alam kubur. Orang-orang yang bisa menjawab adalah orang-orang yang paham, yakin dan mengamalkannya selama hidup sampai akhir hayat dan meninggal dalam keimanan.
Seorang mukmin yang bisa menjawab ketiga pertanya'an, maka dia akan memperoleh nikmat kubur. Adapun orang kafir yang tidak bisa menjawabnya, maka dia akan dihadapkan kepada adzab kubur.

Saudara/i ku, Alloh تعالى telah berfirman dalam Al-Qur'an surah Ibrahim 27, yang artinya, "Alloh Meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Alloh akan Menyesatkan orang-orang yang dzalim dan Memperbuat apa yang Dia kehendaki."

Menurut Ibnu Katsir yang dimaksud dengan "ucapan yang teguh" adalah seorang mukmin akan teguh di atas keimanan dan terjaga dari syubhat dan ia akan terjaga di atas keimanan. Sedangkan di akhirat, ia akan meninggal dalam keada'an husnul khatimah (dalam keada'an beriman) dan bisa menjawab tiga pertanya'an.
Kita memohon kepada Alloh semoga Dia meneguhkan iman kita ketika masih hidup dan ketika akan meninggal dunia. Meneguhkan kita ketika menjawab ketiga pertanya'an serta ketika dibangkitkan kelak di akhirat. Keteguhan iman di dunia dan akhirat, inilah hakikat kebahagia'an yang sesungguhnya.

▪ Bentuk-Bentuk Siksa Kubur.

Saudara/i ku, telah disebutkan bahwa seorang yang kafir akan disiksa karena tidak bisa menjawab ketiga pertanya'an. Akan tetapi, bukan berarti seorang mukmin pasti akan terlepas dari adzab kubur. Seorang mukmin bisa saja diadzab disebabkan maksiat yang dilakukannya, kecuali bila Alloh mengampuninya.
Syaikh Abu Ja'far Ahmad bin Muhammad Ath Thahawi berkata dalam kitabnya Aqidah Ath-Thahawiyah, "Kita mengimani adanya adzab kubur bagi orang yang berhak mendapatkannya, kita mengimani juga pertanya'an Malaikat Munkar dan Nakir kepadanya di dalam kubur tentang Rabbnya, agamanya, dan Nabinya berdasar kabar dari Rasulullah ﷺ serta para sahabat ridhwanallahu ‘alaihim ajma’in.
Alam kubur adalah taman-taman jannah atau kubangan Naar."

Di antara bentuk-bentuk adzab kubur dan kriteria orang yang mengalaminya:

• 1. Dipecahkan kepalanya dengan batu, kemudian Alloh tumbuhkan lagi kepalanya, dipecahkan lagi demikian seterusnya.
Ini adalah siksa bagi orang yang mempelajari Al-Qur'an lalu tidak mengamalkannya dan juga siksa bagi orang yang meninggalkan sholat wajib.

• 2. Dibelah ujung mulut hingga ke belakang kepala, demikian juga hidung dan kedua matanya. Merupakan siksa bagi orang yang pergi dari rumahnya di pagi hari lalu berdusta dan kedustaannya itu mencapai ufuk.

• 2. Ada kaum lelaki dan perempuan telanjang berada dalam bangunan menyerupai tungku. Tiba-tiba datanglah api dari bawah mereka. Mereka adalah para pezina lelaki dan perempuan.

• 3. Dijejali batu, ketika sedang berenang, mandi di sungai. Ini merupakan siksa bagi orang yang memakan riba.

• 5 . Kaum yang separuh jasadnya bagus dan separuhnya lagi jelek adalah kaum yang mencampurkan antara amal shalih dengan perbuatan jelek, namun Alloh mengampuni perbuatan jelek mereka.

• 6. Kaum yang memiliki kuku dari tembaga, yang mereka gunakan untuk mencakari wajah dan dada mereka. Mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging orang lain (menggunjing) yakni membicarakan aib mereka.

Adzab dan nikmat kubur adalah benar adanya berdasarkan Al-Qur'an, "As Sunnah dan 'ijma ahlu sunnah."
Nabi SAW selalu memohon perlindungan kepada Alloh dari adzab kubur dan memerintahkan umatnya untuk melakukan hal itu. Dan hal ini hanya diingkari oleh orang-orang Mulhid (atheis). Mereka mengatakan bahwa seandainya kita membongkar kuburan tersebut, maka akan kita dapati keada'annya seperti semula. Namun, dapat kita bantah dengan dua hal:

Dengan dalil Al-Qur'an dan Sunnah dan 'ijma salaf yang menunjukkan tentang adzab kubur.
Sesungguhnya keada'an akhirat tidak bisa disamakan dengan keada'an dunia, maka adzab atau nikmat kubur tidaklah sama dengan apa yang bisa ditangkap dengan indra di dunia. 
(Diringkas dari Syarah Lum'atul I'tiqod, hal 65 - 66).

Banyak hadits-hadits mutawatir dari Nabi ﷺ tentang pembuktian adzab dan nikmat kubur bagi mereka yang berhak mengecapnya. 
Demikian juga pertanya'an Munkar dan Nakir. Semua itu harus diyakini dan diimani keberada'annya. Dan kita tidak boleh mempertanyakan bagaimananya. Sebab akal memang tidak dapat memahami bentuk sesungguhnya. Karena memang tak pernah mereka alami di dunia ini.

Ketahuilah, bahwa siksa kubur adalah siksa di alam Barzakh.
Barangsiapa yang mati, dan berhak mendapatkan adzab, ia akan menerima bagiannya.
Baik ia dikubur maupun tidak. Meski dimangsa binatang buas, atau terbakar hangus hingga menjadi abu dan bertaburan dibawa angin; atau disalib dan tenggelam di dasar laut. Ruh dan jasadnya tetap akan mendapat siksa, sama seperti orang yang dikubur. 
(lihat Tahdzib Syarh Ath Thahawiyah, Syaikh Abdul Akhir Hammad al Ghunaimi).

Apakah Adzab Kubur terjadi terus-menerus atau kemudian berhenti ?

Maka jawaban untuk pertanya'an ini ada dua macam:

Pertama, untuk orang kafir yang tidak bisa menjawab ketiga pertanya'an, maka adzab berlangsung terus-menerus. Sebagaimana firman Alloh تعالى, yang artinya, "Kepada mereka ditampakkan Neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat (Dikatakan pada Malaikat): Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras." 
(QS. Ghafir : 46).

Demikian juga dalam hadits Al Barra' bin 'Azib tentang kisah orang kafir, "Kemudian dibukakan baginya pintu Naar sehingga ia dapat melihat tempat tinggalnya di sana hingga hari kiamat." 
(HR. Imam Ahmad).

Kedua, untuk para pelaku maksiat yang ringan kemaksiatannya, maka adzab hanya berlangsung beberapa waktu kemudian berhenti. Mereka disiksa sebatas dosanya, kemudian diberi keringanan. 
(lihat Tahdzib Syarh Ath Thahawiyah, Syaikh Abdul Akhir Hammad al Ghunaimi).

Saudara/i ku,...
Semoga Alloh Melindungi kita dari adzab kubur dan memudahkan perjalanan setelahnya. Seringan apapun adzab kubur, tidak ada satupun dari kita yang sanggup menahan penderita'annya. Begitu banyak dosa telah kita kerjakan… maka jangan siakan waktu lagi untuk bertaubat. Janganlah lagi menunda berbuat kebaikan. Amal perbuatan kita, kita sendirilah yang akan mempertanggungjawabkannya dan mendapatkan balasannya. Jika bukan kita sendiri yang beramal shalih demi keselamatan dunia dan akhirat kita, maka siapa lagi ???

Sungguh indah nasihat Yazid Ar Riqasyi rahimahullah yang dikatakannya pada dirinya sendiri, "Celaka engkau wahai Yazid!
Siapa yang akan mendirikan sholat untukmu setelah engkau mati?
Siapa yang akan berpuasa untukmu setelah engkau mati?
Siapa yang akan memintakan ma'af untukmu setelah engkau mati?"

Lalu ia berkata, "Wahai manusia, mengapa kalian tidak menangis dan meratapi dirimu selama sisa hidupmu. Barangsiapa yang akhirnya adalah mati, kuburannya sebagai rumah tinggalnya, tanah sebagai kasurnya dan ulat-ulat yang menemaninya, serta dalam keada'an demikian ia menunggu hari kiamat yang mengerikan. Wahai, bagaimanakah keadaan seperti ini?" Lalu beliau menangis.

Selasa, 05 November 2024

ALLAH SWT MENUNTUT KITA AGAR MENCARI ILMU DENGAN BERSANAD

بسم الله الرحمن الرحيم 
Begitu banyak aliran dan sekte dalam Islam sebagaimana kita telah ketahui Khabar dari Nabi Saw tentang pecahnya umat muslim menjadi 73 golongan dan kesmuanya sesat kecuali satu golongan yaitu Ahlus sunnah waljama’ah.

Nabi Saw bersabda :

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : افترقت اليهود على إحدى وسبعين فرقة ، وتفرقت النصارى الى إثنين وسبعين فرقة ، وتفرقت أمتي على ثلاث وسبعين فرقة ، كلها في النار الاّ واحدة ، قالوا : ومن هم يا رسول الله ؟ قال : هم الذي على الذي أنا عليه وأصحابي . رواه أبو داود والترميذي وابن ماجه

“Dari Abi Hurairah r.a., Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Umat Yahudi terpecah menjadi 71 golongan. Dan umat Nasrani terpecah menjadi 72 golongan. Dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semua masuk neraka kecuali satu. Berkata para sahabat : “Siapakah mereka wahai Rasulullah?’’ Rasulullah SAW menjawab : “Mereka adalah yang mengikuti aku dan para sahabatku.”. 
(HR. Abu Dawud, Turmudzi, dan Ibnu Majah)

Dalam hadits yang lain :

افْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَإِنَّ أُمَّتِيْ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ

“Telah terpecah orang–orang Yahudi menjadi tujuh puluh satu firqoh (golongan) dan telah terpecah orang-orang Nashoro menjadi tujuh puluh dua firqoh dan sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga firqoh semuanya dalam neraka kecuali satu dan ia adalah Al- Jama’ah”. 
(H.R. Abu Dawud)

Kali ini saya tidak membahas tentang golongan selamat / Al-Firqah Najiah tersebut, namun saya akan sedikit membahas tentang pentingnya Sanad karena ini sangat terkait sekali dengan eksitensi Al-Firqah Najiah tersebut.

Salah satu keistimewaan Islam di antaranya adalah terjaganya keorsinilan Al-Quran dengan melalui periwayatan yang sambung menyambung hingga ke Rasulullah Saw. Dari sejak masa Nabi Saw, hingga terus dari masa ke masa, ayat-ayat Al-Quran terus di bawa oleh para huffadznya yang memiliki sifat ‘adalah (jujur, terpercaya, kuat hafalan dan tak pernah melakukan dosa besar) dan mencapai derajat mutawatit dan tak ada jedah atau masa terputusnya.

Dan ini sudah janji Alloh Swt dalam Al-Quran :

“ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr [15]:9)

Sangat berbeda dengan kitab-kitab lainnya contohnya kitab Injil, dari sejak masa Nabi Isa As hingga saat ini, kitab Injil pernah mengalami masa vakum (jedah waktu) sampai seratus tahun, sehingga banyak kemungkinan di dalam masa terhentinya periwayatan tersebut ada tindakan tahrif atau distorsi sebagaimana Alloh sendiri telah menyinggunya dalam Al-Quran :

“Mereka (Ahli Kitab) suka mengubah kalimat-kalimat Alloh daripada tempat-tempatnya dan mereka itu (sengaja) melupakan perkara-perkara yang telah diperingatkan (dinasihatkan) kepada mereka…” (Qs. Al-Ma’idah 13)

Demikian juga Hadits-hadits Nabi Saw, di dalam menjaga kemurnian dan keotentikannya, maka disyaratkan memiliki persyaratan-persyaratan yang kuat yang tidak mungkin terjadinya distorsi atau pemalsuan di antaranya sanad yang bersambung periwayatnnya kepada Nabi Saw. Sebagaimana telah disebutkan di dalam kitab-kitab mustholah al-Hadits.

Maka sanad atau isnad merupakan bagian terpenting dalam agama Islam. Kemurnian ajaran agama Islam dapat terjaga melalui sanad keilmuan dari seorang guru ke guru, dan munculnya faham-faham menyimpang yang dapat menyesatkan umat Islam sangat kecil kemungkinannya untuk tidak terdeteksi. Dan sanad atau Isnad inilah yang tidak dimiliki selain Ahlus sunnah waljama’ah.

Abdullah bin Mubarak, salah satu murid Imam Malik berkata :

الاسناد من الدين ولولا الاسناد لقال من شاء ماشاء

“ Isnad /sanad merupakan bagian dari agama, dan apabila tidak ada sanad maka orang akan seenaknya mengatakan apa yang ingin ia katakan “.

Sufyan Ats-Tsauri berkata :

الإسناد سلاح المؤمن فإذا لم يكن معه سلاح فبأي سلاح يقاتل

“ Sanad / isnad adalah senjata orang mukmin, jika ia tidak memiliki senjata maka dengan apa ia berperang ? “

Al-Qodhi Abu Bakar Al-Arabi berkata di dalam kitabnya Siroojul muridin hal : 80 :

والله أكرم هذه الأمة بالإسناد، لم يعطه أحد غيرها، فاحذروا أن تسلكوا مسلك اليهود والنصارى فتحدثوا بغير إسناد فتكونوا سالبين نعمة الله عن أنفسكم، مطرقين للتهمة إليكم، وخافضين المنزلتكم، ومشتركين مع قوم لعنهم الله وغضب عليهم، وراكبين لسنتهم.

“ Alloh memuliakan umat ini dengan isnad yang tidak diberikan pada selain umat ini. Maka berhati-hatilah kalian dari mengikuti jalan Yahudi dan Nashoro shingga kalian berbicara (tentang ilmu) tanpa sanad maka kalian menjadi orang yang mencabut nikmat Alloh dari diri kalian, menyodorkan kecurigaan, merendahkan kedudukan dan bersekutu pada kaum yang Alloh laknat dan murkai “.

Imam Syafi’I juga berkata : “Yang mencari ilmu tanpa sanad adalah bagaikan pencari kayu bakar dimalam hari yang gelap dan membawa pengikat kayu bakar yang padanya ular berbisa yang mematikan dan ia tak mengetahuinya”.

Dan jika kita tilik dalam al-Quran, terdapat pula ayat yang menjelaskan urgensitas sanad bagi orang-orang belakangan. Alloh Swt berfirman :

قل أرأيتم ما تدعون من دون الله أروني ماذا خلقوا من الأرض أم لهم شرك في السماوات ائتوني بكتاب من قبل هذا أو أثارة من علم إن كنتم صادقين

“ Katakanlah! Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah Swt; perlihatkanlah pada-Ku pakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat dalam penciptaab langit ? bawalah pada-Ku kitab yang sebelum al-Quran ini atau Peninggalan (dengan sanad yang shahih) dari pengetahuan (orang-orang terdahulu), jika kamu adalah orang-orang benar !” (QS,al-Ahqaf :4)

Perhatikan : Kalimat

او اثارة من علم

oleh al-Laits as-Samarqandi ulama ahli tafsir, menafsirtkannya dengan periwayatan dari para Nabi dan ulama. Selaras dengan Mujahid yang menafsirinya dengan periwayatan dari orang-orang sebelumnya :

وقال مجاهد : رواية تأثرونها عمن كان قبلكم

Bahkan imam Qurthubi dalam tafsirnya juga menafsirkan dengan suatu pengetahuan yang dikutip dari kitab orang-orang terdahulu dengan sanad yang shahih sampai kepada mereka secara mendengarkan langsung :

ثم قال : ائتوني بكتاب من قبل هذا فيه بيان أدلة السمع أو أثارة من علم

Sanad atau Isnad terbagi menjadi dua :

1. Sanad Periwayatan

Keberadaan sanad periwayatan ini berfungsi memfiltter pemalsuan Hadits yang dinisbatkan pada Rasul Saw, sebagaimana telah diperingatkan beliau dalam sebuah haditsnya :

من يقل علي مالم اقل فليتبواء مقعده من النار

“ Siapa saja yang mengatakan suatu perkataan dan menisbatkannya padaku sesuatu yang tidak pernah aku katakan, maka hendaklah ia duduk di neraka “ ( HR. Bukhari)

Para ulama sangat berhati-hati dalam meriwayatkan dan menisbatkan suatu hadits pada Rasulullah Saw. Mereka akan meneliti terlebih dahulu para rawi se atasnya, apakah sanad mereka tersambungkan kepada Rasul Saw atau tidak. Sehingga kemudian muncul istilah Hadits dha’if, hasan dan hadits shahih, serta semisalnya yang terdapat dalam disiplin ilmu Musthalahah al-Hadits.

Dalam periwayatan hadits ini diketahui bahwa para perawi meriwayatkannya dari Rasulullah Saw. Lalu perawi di bawahnya mengambil hadits tersebut darinya, dan begitu seterusnya sampai hadits itu sampai pada imam Bukhari semisal. Kemudian beliau mengumulkan hadits-hadits yang diterima dari rawi se atasnya dalam sebuah kitab yang pada akhirnya kitab imam Bukhari tersebut sampai pada kita.

2. Sanad keilmuan

Para ulama di antaranya imam Malik bin Anas, Ibnu Sirin dan selain keduanya :

إن هذا العلم دين ، فانظروا عمن تأخذوا دينكم

“ Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agamamu / ilmumu “.

Ibnu Arabi berkata :

فما زال السلف يزكون بعضهم بعضا و يتوارثون التزكيات خلفا عن سلف ، و كان علماؤنا لا يأخذون العلم إلا ممن زكي وأخذ الإجازة منأشياخه

“ Para ulama salaf selalu memuji satu sama lainnya, dan terus terwariskan dari generasi ke generasi, dan demikian para ulama kita, tidak mengambil ilmu terkecuali dari orang yang bersih dan mengambil ijazah dari para gurunya “.

Syaikh Abdul Qodir al-Jazairi berkata “ Seseorang tidak dibenarkan menisbatkan keterangan yang ada di dalam sebuah kitab pada pengarangnya tanpa mempunyai sanad “.

Para ulama menjadikan keberadaan sanad sebagai syarat seseorang bisa mengamalkan keterangan atau pendapat yang terdapat dalam berbagai kitab dan menggunakannya sebagai hujjah. Karena sanad keilmuan atau periwayatan kitab tidak ubahnya seperti periwayatan hadits.

Munculnya banyak paham-paham menyimpang dan sesat, kebanyakan ditimbulkan karena tidak memperhatikannya masalah sanad ini. Sehingga kadang kita ketahui, ada seseorang yang belajar dari sebuah buku terjemahan saja atau mungkin dari sebuah situs di internet yang tidak jelas, kemudian orang tersebut memamahaminya dengan pemikirannya yang tidak sesuai dengan maksud sebenarnya atau kadang slah paham dengan maknanya. Maka jadilah pemahamnnya tersbut telah menyesatkan dirinya dan bahkan orang lain.

Maka sebagaimana telah menjadi keharusan dalam periwayatan hadits sebagai bukti keautentikannya dan telh menjadi sunnah sahabat, tabi’in serta salaf shalih, ia menjadi keharusan pula bagi orang yang meriwayatkan keterangan para ulama dari kitab-kitab mereka. Cara medapatkan sanad keilmuan atau periwayatan kitab. Untuk mendapatkan sanad keilmuan atau periwayatan kitab, sebagaimana dalam periwayatan hadits terdapat metode antara lain :

Pertama : Sima’, yaitu mendengarkan bacaan guru atas kitab yang diriwayatkan.

Kedua : Qiraah, yaitu membaca kitab tersebut dan didengarkan langsung oleh seseorang guru. Kedua metode ini disebut dengan metode Talaqqi.

Ketiga : Ijazah, yaitu idzin seseorang guru untuk meriwayatkan kitab tersebut.

Generasi muslim periode awal merupakan generasi yang sangat memperhatikan masalah periwayatan. Perhatian mereka dalam masalah ini begitu besar baik periwayatan al-Quran dan metode bacaannya, periwayatan hadits, fiqih, nahwu maupun berbagai disiplin ilmu lainnya. Hal ini tampak jelas dalam kitab karangan mereka.

Senin, 13 Mei 2024

Setiap Keluarga Memiliki Tawa dan Tangisnya masing-masing

*بِسْــــــــــــــــــمِﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ*

*SETIAP KELUARGA PUNYA TAWA DAN TANGISNYA MASING-MASING*

"Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di rumah sendiri". Begitu kira-kira pepatah mengatakan. Artinya, kadang kita melihat suami atau istri orang lain lebih baik daripada suami atau istri sendiri. Begitu pun keluarga orang lain lebih baik daripada keluarga sendiri. Dampaknya, kita lupa bersyukur terhadap pasangan atau keluarga kita sendiri.

Suatu ketika seorang sahabat mengadu kepada Khalifah Umar bin Khatab ra karena istrinya cerewet dan sering mengomel. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.

Dari kisah tersebut kita mendapat pelajaran bahwa "rumput tetangga tak selalu indah." Setiap rumah tangga tak bisa dibandingkan secara naif satu sama lain. Sebab di setiap keluarga punya suka dan dukanya masing-masing.

Ada keluarga yang sukanya terdapat pada pasangannya yang setia, rajin ibadah, saling mesra satu sama lain. Anaknya pintar, hapal al Qur'an, dan berbakti kepada orang tua.

Namun di balik keberhasilan tersebut ada duka yang terselip. Misalnya, di balik sosok suami yang setia ternyata nafkahnya kurang, di balik istri yang rajin ibadah ternyata buruk sangkanya luar biasa, di balik kemesraan pasangan ternyata ada perselingkuhan, di antara sekian anaknya yang sholih terdapat satu anaknya yang bandel.

Seakan Allah mentakdirkan di setiap rumah itu tak ada yang sempurna. Di setiap keluarga ada ruang ujian, yaitu ujian tentang kesabaran, keikhlasan, syukur dan tauhid. 

Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh (ujian) bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka"
 (Qs. 64 ayat 14). 

Di dalam setiap rumah ada ujian kesabaran berupa tidak mudah putus asa, apalagi mudah bercerai, ketika menghadapi berbagai masalah. Ujian keikhlasan terhadap takdir Allah berupa kekurangan yang ada. Ujian syukur berupa rasa puas terhadap pemberian Allah tanpa membanding-bandingkan dengan keluarga lain. Ujian tauhid berupa apakah cinta kita kepada Allah masih lebih tinggi daripada cinta kita kepada pasangan dan anak-anak.

Ruang ujian ini membuat sebuah keluarga menjadi dinamis dalam suka dan duka. Maka rumah tangga yang sukses adalah mereka yang lulus dalam empat ujian tersebut, sabar, ikhlas, syukur dan bertauhid sampai akhir hayat. 

Karena itu, nikmatilah perjalanan keluarga kita masing-masing sebagai ujian tanpa membanding-bandingkan dengan keluarga yang lain. 

Ternyata, rumput tetangga tak lebih hijau dari rumput di rumah sendiri. Sebab di setiap keluarga ada tawa dan tangisnya masing-masing

Ust.Satria hadi lubis

*Semoga Kita semua diberikan kesehatan dan kelapangan rezeki, senantiasa dalam kebaikan, keluarga sakinah mawaddah warohmah,  selamat dunia sampai akhirat*
*آمِيْن آمِيْن آمِيْن يارب العالمين🤲*

Sabtu, 27 April 2024

KEMULIAAN MUROBBI RUUHI WAL JASADI


Syekh An-Nawawi Al-Bantani dalam kitab Tanqihul Qaul Syarah Lubab Al-Hadits menyebutkan beberapa riwayat dari Ibnu Mas’ud tentang kemuliaan Guru.

1. Melihat wajah orang alim (guru) itu lebih baik dari pada bersedekah 1000 kuda.

ﻭَﻧَﻈْﺮُﻙ ﺇِﻟَﻰ ﻭَﺟْﻪِ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻚَ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﻓَﺮْﺱٍ ﺗَﺼَﺪﱠﻗْﺖَ ﺑِﻬَﺎ ﻓﻰِ ﺳَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ 

“Melihatnya kamu kepada wajah orang alim lebih baik dibanding bersedekah di jalan Allah sebanyak seribu ekor kuda”

2. Mengucapkan salam kepada orang alim (guru) itu lebih baik dari pada beribadah sunnah 1000 tahun.

ﻭَﺳَﻠَﺎﻣُﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻚَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺍَﻟْﻒِ ﺳَﻨَﺔٍ 

“Mengucapkan salam kepada orang alim lebih baik dibanding ibadah sunnah seribu tahun”

3. Siapa saja yang berjalan menuju orang alim (guru) untuk menuntut ilmu, maka setiap satu langkah mendapatkan pahala 100 kebaikan.

ﻣَﻦْ ﻣَﺸَﻰ ﺇِﻟَﻰ ﺣَﻠَﻘَﺔِ ﻋَﺎﻟِﻢٍ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻜُﻞﱢ ﺧَﻄْﻮَﺓٍ ﻣِﺎﺋَﺔُ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ 

“Orang yang berjalan menuju majelis orang alim, setiap langkahnya dibalas seratus kebaikan”

4. Barangsiapa duduk bersandingan dengan orang alim (guru), kemudian orang alim (guru) itu berkata, maka setiap kalimat bagi yang mendengarkan mendapatkan 1 kebaikan.

ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺟَﻠَﺲَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻭَﺍﺳْﺘَﻤَﻊَ ﻣَﺎﻳَﻘُﻮْﻝُ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻜُﻞﱢ ﻛَﻠِﻤَﺔٍ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ 

“Ketika seseorang duduk di samping orang alim dan mendengarkan perkataannya, setiap kalimatnya akan dibalas satu kebaikan.”

Selasa, 22 Maret 2022

DAHSYATNYA DZIKIR KHOFI APABILA TELAH HIDUP DI DALAM QOLBU

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam Dzikir Sirri, orang mengingat Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari keberadaan Allah. Didalam qalbunya tumbuh rasa cinta, rasa rindu kepada Allah, rasa dekat, bersahabat, seakan melihat Allah. Itulah ihsân, dimana dalam ibadahmu kamu merasa melihat Allah, atau setidaknya merasa sedang dilihat oleh Allah  SWT  Inilah dzikir yang hakiki, sebab hubungan manusia dengan Allah swt tidak terjadi dengan tubuh jasmaninya melainkan dengan qalbunya.

Saat melakukan dzikir sirri, orang mengaktifkan qalbunya mengingat Allah sehingga dirinya wushûl (tersambung) dengan Allah. Saat itulah terjadi penyerapan nûr ilâhi kedalam qalbu sehingga terjadi proses pencerahan.

Nur ilahi yang menembus qalbu akan terpantulkan ke otak yang menjadi pusat kendali tubuh manusia.  Mekanisme pada sel-sel otak akan dikendalikan oleh nur ilahi sehingga menimbulkan gelombang-gelombang yang menenteramkan saraf, membangkitkan kreatifitas sekaligus rasa cinta ke sekujur tubuh; 

Dengan Dzikir Khofi

A. Mengganti  rasa takut dengan ketentraman

B. Mengganti rasa  cemas  dengan  ketenangan 

C. Mengganti kekecewaan dengan harapan

D. Mengganti kemarahan dengan kedamaian, 

E. Mengganti kemalasan  dengan semangat.

F. Tersingkaplah tirai kebodohan, terbukalah wawasan baru, hadir di ridha ilahi (kasysyâf)

Dzikir khofi akan memancarkan nur illahi 

Nur illahi mengandung beberapa energi 

1. Enerji Maghfirah, yang membakar hangus dosa-dosa di qalbu, menepis sesal, menjungkal kecewa dan malas.

2. Enerji Himmah, kemauan kuat yang mendorong orang bekerja keras penuh semangat.

3. Energi Hidâyah, petunjuk dan inspirasi kreatif yang mendorong orang bekerja dengan cerdas.

4. Energi Rahmah, energi cinta yang mendorong orang bekerja bersama dengan dengan tulus ikhlas tanpa pamrih, terbebas dari nista moral.

5. Energi Barâkah, semangat kemulian dan harga diri, kemantapan pribadi yang tangguh mengendalikan hawa nafsu dan godaan iblis.

6. Maka jangan puas hanya dengan dzikir mulut, tembuskan dzikir kedalam qalbu, getarkan qalbu dengan rasa rindu kepada Allah

7. Getaran yang juga menggoncang sel-sel kelenjar hormon untuk aktif menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh. Hormon adalah pengendali metabolisme tubuh.

8. Dengan dzikir sirri metabolisme akan berjalan lancar alamiah menimbulkan kehangatan dan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit., 

DENYUTKAN JANTUNGMU DENGAN DZIKRULLAH 

Keutamaan Dzikir Khofi Selain dapat menenangkan hati & Nur Illahi

Dzikir tersembunyi di dalam hati (zikir khafi), berdampak positif hingga cahaya-Nya akan memancar mengguncangkan 'arasy Allah.  

Allah Yang Maha Baik lagi Maha Bijaksana, atas zikir yang secara istiqamah dilakukan di dalam hati, menurunkan kebijaksanaan-Nya untuk menganugerahkan Al-Hikmah. 

Allah menganugerahkan karunia yang banyak kepada para pezikir khafi dengan anugrah al- Hikmah:

a. Atas Kemahabijaksanaan Allah (al-hikmah) 
b. Dirindukan Allah Azza wa Jalla 
c. Kasyaf Hati 
d. Ditakuti Iblis laknatullah ‘alaih 
e. Cerdas Karena Tenang Hatinya 
f. Bijaksana dalam Bertindak 
g. Lembut Hati 
h. Dibimbing Menuju Cahaya-Nya 

HIDUPKAN QOLBU DENGAN SIRR/ KHOFI.
KH. A Shohibulwafa Tajul Arifin (Pangersa Abah Anom)
Bissiril Fatihah .....

Minggu, 20 Maret 2022

DOA KETIKA MASUK RUMAH

ﺑِﺴْــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَٰﻦِ الرَّحِيْمِ 
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. 
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

IJAZAH KETIKA MASUK RUMAH

ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻷﺧﻼﺹ ٣ ﻣﺮﺍﺕ ﻋﻨﺪ ﺩﺧﻮﻝ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ ﺗﻨﻔﻰ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻋﻦ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻭﻋﻦ ﺍﻟﺠﻴﺮﺍﻥ

Pembacaan suroh al-ikhlash 3 kali ketika masuk rumah adalah menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangga-tetangga

ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻰ ﻋﻨﺪ ﺩﺧﻮﻝ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ ﺗﻮﺭﺙ ﺍﻷﻟﻔﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ

Pembacaan ayat kursi ketika masuk rumah adalah menyebabkan keramahan diantara penghuni rumah

ﻓﻤﻦ ﺍﺭﺍﺩ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻰ ﺑﻴﺘﻪ ﺍﻷﻟﻔﺔ ﻭﺍﻟﺮﺯﻕ ﻓﻼ ﻳﺘﺮﻙ ﺍﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻰ ﻭﺍﻷﺧﻼﺹ ﻛﻠﻤﺎ ﺩﺧﻞ ﻣﻨﺰﻟﻪ

Barang siapa yg ingin di dalam rumahnya terdapat keramahan dan rizki, maka janganlah ia meninggalkan membaca ayat kursi dan suroh al-ikhlash setiap masuk rumahnya

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد

Ijazah dari Habib Umar bin hafidz Rahimahullah Ta'ala. QOBILTU
-----
Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita.

Alfatihah.

Minggu, 13 Maret 2022

DOA YANG BAGAIKAN ISTANA

بسم الله الرحمن الرحيم

[ Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz ]

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ 

Nabi Khidir berkata: Do'a berikut ini adalah istana yang tak pernah musnah. 

"Yaa lathiifam bi khalqih, yaa 'aliimam bi khalqih, yaa khobiirom bi kholqih, ultuf binaa yaa lathiif, yaa 'aliim, ya khobiir"

Setelah Shalat Fardhu silakan dibaca 7x yang tentunya diawali dan diakhiri dengan membaca membaca shalawat jibril 3x.

Berikut shalawat Jibril:
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ

Kalimat-kalimat ini adalah intisari dan kecukupan bagimu untuk menyelesaikan persoalanmu yang bisa engkau gunakan selamanya. 

Jika engkau tertimpa kesulitan atau engkau tertimpa musibah maka ucapkanlah kalimat-kalimat ini niscaya akan terselesaikan dari segala kesulitanmu, bahkan akan diberikan hikmah dan rezeki yang tak disangka-sangka.

Untuk fadhilah yang lebih besar silakan merujuk kepada kayfiyah membaca do'a tersebut pada gambar. Dibaca kapan saja saat ada waktu luang, afdhol jika dibaca usai sholat tahajjud.

Dzikir tersebut terdapat dalam Ratib al-Attas.

Semoga kita diberikan Allah ﷻ kemudahan di setiap urusan kita dan semoga Allah ﷻ mengabulkan semua hajat kita. Aamiin.

ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ 
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ عَدَدَ رَحْمَةِ اللهِ

Selengkapnya:
https://m.youtube.com/watch?v=Qy6y9fcuFJ8&feature=youtu.be

https://m.youtube.com/watch?v=Qy6y9fcuFJ8&feature=youtu.be